Perkara Ghaib Ini Tidak Diketahui Manusia


ALLAH Subhanahu wa Ta’ala menciptakan akal pada manusia. Sehingga, manusia dikenal sebagai makhluk cerdas. Ketika ada suatu permasalahan, manusia bisa menggunakan akalnya untuk berpikir, memecahkan masalah tersebut. Bahkan, manusia bisa mengetahui segala sesuatu dengan melakukan beberapa uji coba dan pencarian secara nyata.



Hanya saja, namanya makhluk, pasti memiliki suatu keterbatasan. Ada beberapa perkara yang memang tidak bisa manusia ketahui, khususnya perkara ghaib. Lantas, perkara ghaib apa saja yang tidak bisa diketahui manusia?

Dalam www.fimadani.com dijelaskan bahwa ada lima perkara ghaib yang tidak bisa diketahui oleh manusia. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah yang mampu mengetahuinya.

1. Hari Kiamat
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Bahkan, makhluk lain pun, seperti jin dan malaikat, bahkan nabi tidak mengetahuinya. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, ‘Kapan terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku, tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kapan terjadinya kecuali Dia’,” (QS. Al-A’raf: 187).

2. Turunnya Hujan
Hujan adalah suatu rahmat yang diturunkan Allah pada makhluk-Nya. Allah-lah yang mengatur kapan waktu dan letak yang tepat untuk menurunkan hujan. Maka, dalam hal ini, manusia tidak akan mampu mengetahui waktu yang tepat akan terjadinya hujan. Manusia hanya mampu mengira-ngira dengan kemampuan yang dimilikinya. Itu berarti, hasil manusia, bukanlah suatu kepastian tentang turunnya hujan.

3. Apa yang Ada di Dalam Rahim
Memang dengan berkembangnya teknologi modern zaman sekarang, orang sudah bisa mengetahui apa yang sedang dikandung oleh para istri mereka. Laki-laki atau perempuankah bayi yang sedang dikandung, dan besar kecilnya, juga cacat atau tidak. Tapi, subhanallah tidak ada seorang pun yang tahu apakah anak ini akan selamat ketika ibunya melahirkannya, berimankah ia setelah dilahirkan atau kufur, bahagiakah ia atau celaka.

Ketika dewasa, belum tentu bayi yang keluar dari rahim ibu yang miskin akan menjadi miskin pula, tidak juga bayi yang keluar dari rahim ibu yang shalihah akan menjadi shalihah juga. Tidak ada yang mengetahuinya keculi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Syaikhani dari sahabat Ibnu Mas’ud ra, “Sesunguhnya seseorang di antara engkau semua dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari sebagai mani, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu 40 hari pula. Kemudian diutuslah seorang malaikat, lalu ia meniupkan ruh ke dalam janin tersebut. Dan diperintahkah malaikat tersebut dengan (menuliskan) 4 perkara; rezekinya; ajalnya; amalnya; dan apakah ia termasuk golongan orang-orang celaka atau bahagia.”

4. Apa yang Dikerjakan/ Diperoleh Besok Hari
Setiap manusia, apapun keilmuannya, kesaktiannya, keshalihannya tidak akan mengetahui apa yang akan ia lakukan atau ia peroleh dengan pasti esok hari. Dalam segala hal, termasuk rezeki, nasib, keuntungan, dan sebagainya. Kebaikkankah yang akan ia peroleh atau keburukan? Karena perkara hari esok adalah perkara yang ghaib dan hanya Allah lah yang menguasai semua perkara ghaib.

5. Di Bumi Mana Manusia Akan Meninggal
Kematian adalah suatu misteri yang tidak ada seorang pun yang tahu kapan, dimana dan bagaimana ia meninggalkan dunia ini. Maka seyogyanya kita sebagai seorang muslim yang tak punya daya apa-apa untuk selalu memohon kepada Allah agar kita diwafatkan dalam keadaan yang khusnul khotimah.

Itulah lima perkara yang mustahil manusia mengetahuinya. Kalau pun ada manusia yang mengaku bisa mengetahui kelima hal tersebut, berarti ia telah berdusta. Sebab, kita tahu bhawa perkara ghaib hanyalah diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya, “Dia (Allah) mengetahui yang ghaib dan Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang ghaib itu,” (QS. Al-Jinn: 26).

No comments: