Raja yang Akhirnya Jadi Penjual Kayu Bakar

Raja yang Akhirnya Jadi Penjual Kayu Bakar
YAHYA BIN BUGHAN adalah seorang zuhud dan ahli ibadah yang cukup dikenal, merupakan paman dari Ibnu Arabi. Sebelumnya ia adalah seorang raja Tilmisan.
Awal mulanya, ada seorang zuhud yang faqih bernama Abu Abdullah At Tunisi dan Yahya bin Bughan sedang berkendara bersama para pembantu dan pengawalnya yang berjalan bersimpangan dengan sang ulama.
Yahya bin Bughan yang saat itu mengenakan pakaian mewah mengentikan kendaraannya dan mengucapkan salam kepada Abu Abdullah At Tunisi, lantas bertanya,”Wahai Syeikh, apakah boleh mengenakan pakaian yang aku pakai ini untuk shalat?”
Abu Abdullah At Tilmisani pun tertawa. Lalu Yahya bin Bughan pun bertanya,”Kenapa Anda tertawa?”
Abu Abdullah At Tilmisani pun menjawab,”Disebabkan pendeknya pikiranmu dan kebodohan atas dirimu sendiri. Bagiku, aku tidak melihat engkau menyerupai sesuatu kecuali menyerupai seekor anjing yang berkubang dengan darah bangkai dan memaknnya sekaligus memakan kotorannya. Namun jika kencing, mengangkat salah satu kakinya agar tidak terkena air kencing. Sedangkan Engkau adalah cawan yang penuh dengan perkara haram lalu bertanya mengenai pakaian.”
Akhirnya, Yahya bin Bughan pun turun dari kendaraan dan memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai raja, lantas memilih berkhidmat kepada Abu Abdullah At Tilmisani dan memintanya untuk tinggal selama tiga hari.
Sampai suatu saat Abu Abdullah At Tilmisani datang dengan seutas tali dan mengatakan,”Wahai Raja, telah berakhir masa bertamu. Bangkitlah dan carilah kayu bakar!” Saat itu Yahya bin Bughan pun terlihat memasuki pasar sedangkan kayu bakar di atas kepalanya. Manusia pun melihatnya dan mereka pun menangis. Ia pun menjual kayu tersebut dan memperoleh makanan darinya juga melakukan sedekah. Dan ia masih melakukan pekerjaan seperti itu hingga wafat dan dimakamnya di negerinya.
Abu Abdullah At Tilmisani ketika diminta doa oleh orang-orang, maka ia mengatakan,”Mintalah doa dari Yahya bin Bughan, sesungguhnya ia adalah raja yang zuhud yang memutuskan hanya berkhidamat kepada Allah.” (Al Kawakib Ad Durriyah, 2/312)

No comments: