Berbuat Dosa? Setan Tak Ingin Disalahkan

KITA tahu bahwa setan selalu membisikkan pengaruh-pengaruh buruk pada kita. Dia tidak akan membiarkan kita berada pada jalan kebenaran. Dia akan terus berusaha menggoda kita, agar kita mengikuti jejaknya. Sehingga, dia akan merasa senang, bila sampai kita berbuat dosa, dan kita ikut menemaninya di neraka kelak.

Tapi, setan hanyalah sebagai penggoda. Ia tidak berkuasa untuk menuntut manusia mengikuti jejaknya. Jadi, mengikuti atau tidaknya kemauan setan, itu tergantung diri kita sendiri. Sebagaimana hal ini dikatakan setan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “… tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu,” (QS. Ibrahim: 22).

Ketahuilah, segala sesuatu yang kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban. Maka, ketika kita berbuat dosa, kita sendirilah yang harus mempertanggungjawabkannya. Bukan, orang yang mengajak kita berbuat jahat. Jika kita sampai menyalahkan orang yang mengajak berbuat dosa itu, maka tentu akan menjadi hal yang sia-sia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya,” (QS. Fushshilat: 46).

Setan yang secara terang-terangan mengajak manusia pada perbuatan dosa, ia tidak ingin disalahkan jika ada manusia yang mengikutinya. Sebab, sudah dikatakan bahwa setan bertugas untuk menggoda. Sedang jika manusia mengikutinya, itu atas kemauannya sendiri.

Sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah sepantasnya kita berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Tetapi, kekuatan akal dan pikiran saja tidak cukup. Kita juga perlu ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan tidak baik. Selain itu, mempertebal keimanan akan menjadi benteng utama bagi kita dari perbuatan dosa. Sehingga, ketika setan menggoda pun, kita tidak akan terpengaruh oleh hasutannya.

No comments: