Mengenang Kembali Keruntuhan Uni Soviet
National Geographic membagikan pandangan unik tentang Uni Soviet, dari masa awal terbentuk pada tahun 1917, hingga keruntuhannya 25 tahun silam.
Pada Natal 25 tahun silam, pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev tampil dalam siaran sore berita nasional untuk mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya sebagai presiden Uni Soviet.
“Kalian adalah pewaris peradaban besar,” ia berkata muram kepada para penonton yang menyaksikan. “Itu tergantung pada masing-masing dari kalian, sehingga peradaban itu dapat lahir kembali dan memberi kehidupan yang bahagia dan terhormat bagi kita semua.”
Siaran selama 30 menit itu dilanjutkan dengan pembaharuan berita tentang perang di Republik Kaukasus Georgia, cuplikan dari Santa ski air, dan prakiraan cuaca. Beberapa menit kemudian, bendera Soviet diturunkan di Kremlin. Hari berikutnya, Majelis Agung Soviet menerbitkan deklarasi 142-H, dan Republik Sosialis Uni Soviet secara resmi dibubarkan.
Majalah National Geographic pertama kali meliput Rusia pada November 1914, ketika Kekaisaran Rusia yang mulai melemah memasuki Perang Dunia I. Lebih dari 100 halaman dan 16 pelat warna mengenalkan pembaca pada tanah tak berbatas ini dan masyarakatnya yang tak terhitung. Bahasan majalah tentang revolusi dan akibatnya muncul teratur selama tahun 1917. Pada 1944, para kartografer National Geographic menerbitkan peta modern Uni Soviet pertama dan satu-satunya dengan nama tempat yang tertulis dalam Bahasa Inggris.
Memasuki abad ke-20, para penulis dan fotografer National Geographic sesekali melakukan kunjungan terbatas ke Uni Soviet untuk mendokumentasikan prestasi besar sekaligus kegagalan sosial-ekonomi dari negara komunis tersebut. Mereka kagum pada program antariksanya dan kemajuan berpikir para wanita Rusia.
National Geographic juga menyaksikan keruntuhan Uni Soviet, dan artikel-artikel serta foto-foto kami menjadi rekaman penting tentang eksistensi Uni Soviet sebagai salah satu negara paling adidaya dan berpengaruh di abad 20. Simak foto-fotonya berikut ini.
“Kalian adalah pewaris peradaban besar,” ia berkata muram kepada para penonton yang menyaksikan. “Itu tergantung pada masing-masing dari kalian, sehingga peradaban itu dapat lahir kembali dan memberi kehidupan yang bahagia dan terhormat bagi kita semua.”
Siaran selama 30 menit itu dilanjutkan dengan pembaharuan berita tentang perang di Republik Kaukasus Georgia, cuplikan dari Santa ski air, dan prakiraan cuaca. Beberapa menit kemudian, bendera Soviet diturunkan di Kremlin. Hari berikutnya, Majelis Agung Soviet menerbitkan deklarasi 142-H, dan Republik Sosialis Uni Soviet secara resmi dibubarkan.
Majalah National Geographic pertama kali meliput Rusia pada November 1914, ketika Kekaisaran Rusia yang mulai melemah memasuki Perang Dunia I. Lebih dari 100 halaman dan 16 pelat warna mengenalkan pembaca pada tanah tak berbatas ini dan masyarakatnya yang tak terhitung. Bahasan majalah tentang revolusi dan akibatnya muncul teratur selama tahun 1917. Pada 1944, para kartografer National Geographic menerbitkan peta modern Uni Soviet pertama dan satu-satunya dengan nama tempat yang tertulis dalam Bahasa Inggris.
Memasuki abad ke-20, para penulis dan fotografer National Geographic sesekali melakukan kunjungan terbatas ke Uni Soviet untuk mendokumentasikan prestasi besar sekaligus kegagalan sosial-ekonomi dari negara komunis tersebut. Mereka kagum pada program antariksanya dan kemajuan berpikir para wanita Rusia.
National Geographic juga menyaksikan keruntuhan Uni Soviet, dan artikel-artikel serta foto-foto kami menjadi rekaman penting tentang eksistensi Uni Soviet sebagai salah satu negara paling adidaya dan berpengaruh di abad 20. Simak foto-fotonya berikut ini.
(Lutfi Fauziah. Sumber: Kristin Romey/National Geographic
No comments:
Post a Comment