Orang Shaleh pun Terhimpit di Alam Kubur?

TAHUKAN Anda apa yang akan terjadi setelah tubuh kita diletakkan di alam kubur. Tubuh kita tidak bisa lagi bergerak. Kubur terasa sempit dan gelap. Kita seorang diri di dalamnya. Teman kita hanyalah tanah yang dijadikan bantal, dan papan yang menyangga tubuh kita agar bisa tetap menghadap kiblat.

Di balik itu, ternyata, setelah memasuki alam kubur, kubur akan menghimpit dan menjepit tubuh kita. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Baik orang itu shaleh atau pun tidak, kubur tetap akan menghimpitnya. Hingga, tubuh akan terasa remuk.

Salah satu orang shaleh yang memperoleh himpitan kubur adalah Sa’ad bin Muadz. Anda tentu mengenalnya, bukan? Ya, dialah orang yang saat kematiannya membuat ‘arsy bergetar, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Tapi, tak dapat dipungkiri bahwa dalam beberapa hadis menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu Anhu .

Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibn Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda, “Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan,” (Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; Lihat Misykâtul Mashâbîh 1/49; Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695).

Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda, “Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat,” (HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236).

Himpitan kubur akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh ﷺ bersabda, “Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat,” (Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56).

No comments: