Syarikat Islam 212, awal kebangkitan ekonomi umat muslim Indonesia ?

Pada tahun 1905, Haji Samanhudi mempelopori berdirinya Sarekat Dagang Islam (SDI). SDI awalnya merupakan organisasi perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menentang politik Belanda memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai perekonomian rakyat pada masa itu.
Pada kongres pertama SDI di Solo tahun 1906, namanya ditukar menjadi Sarikat Islam (SI). Dan pada tanggal 10 September 1912, pimpinan SI ketika HOS Tjokroaminoto membuat Sarikat Islam sebagai Badan Hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru, kemudian mendapatkan pengakuan dan disahkan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 14 September 1912.
aagym212
Syarikat Islam 1912

Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat disimpulkan tujuan Syarikat Islam 1912 adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan jiwa dagang.
2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.
4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
5. Hidup menurut perintah agama.
Tujuan SI adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat, dimana keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan masyarakat muslim.
Di tahun 1929 dalam upaya mencapai kemedekaan nasional, SI mengubah diri menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sejak masa itu, organisasi SI tidak lagi ber-orientasi kepada perekonomian umat, namun sudah lebih fokus kepada bidang politik
aksi212jutaan
Syarikat Islam 212
Peristiwa aksi umat Islam Indonesia pada 2 Desember 2016 (aksi 212), yang dihadiri jutaan peserta, telah menginspirasi beberapa ulama tentang perlunya membangkitkan perekonomian umat yang semakin terpuruk.
Dalam salah satu postingan di Instagram, Aagym (Ustadz Abdullah Gymnastiar) mengungkapkan perlunya umat muslim mendirikan Bank Islam 212, Koperasi Syariah 212 dan Minimarket 212
Ajakan Aagym ini, jika terealisasi dapat menjadi awal kebangkitan perekonomian umat muslim di Indonesia, sekaligus menjadi tonggak awal kelahiran Syarikat Islam 212, sebagai penerus perjuangan Syarikat Islam 1912 dalam mengembangkan perekonomian rakyat.
WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: