Jejak Arkeologis Saudagar Nusantara, dari masa 1700 Sebelum Masehi ?

Seorang arkeolog senior dari University of California-Los Angeles (UCLA), Prof. Giorgio Buccellati, terkagum-kagum dengan sebuah temuan dari sebuah porselen cekung, yang di atasnya terdapat fosil sisa-sisa tumbuhan cengkeh.
cloves1
Buccellati pada saat itu tengah melakukan penggalian di atas tanah bekas rumah seorang pedagang yang berasal dari masa 1.700 SM di Terqa, Eufrat Tengah (Syria).
Sebagai pakar, Buccelatti mengetahui jika Cengkeh pada masa itu, hanya bisa hidup di satu tempat di muka bumi, yakni di Kepulauan Maluku. Temuan ini mengindikasikan adanya jalur perniagaan rempah-rempah Cengkeh bangsa Nusantara hingga sampai ke jazirah Arabia, di-era Para Fir’aun Mesir masih berkuasa.
terqa1
Temuan arkeologis tersebut membuktikan, para saudagar berserta pelaut-pelaut Nusantara telah melanglang buana menyeberangi samudera dan menjalin hubungan dengan warga dunia lainnya.
Penemuan Unik di Pulau Timor
Sejarawan Robert Dick-Read di dalam bukunya “Penjelajah Bahari: pengaruh peradaban Nusantara di Afrika”, menulis di Pulau Timor, yang lokasinya tidak berjauhan dari Kepulauan Maluku, para arkeolog Inggris menemukan sisa-sisa biri-biri atau kambing di pemukiman yang diperkirakan berasal dari masa 1500 SM.
Secara umum, ahli sejarah meyakini, bahwa peternakan biri-biri atau kambing
pertama kali diternakan di Timur Tengah. Keberadaan hewan ternak ini, semakin memperkuat adanya jalur perdagangan antara Nusantara dengan masyarakat timur tengah di masa 2000 – 1500 SM

(sumber : Penjelajah Bahari, Terqa (Tell Ashara) with genetic links to Meluhha, 4000 Years of Migration and Cultural Exchange dan Kisah Queen Amuhia).

WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: