Cerita Suku Mante, Kisah Tutur Orang Zaman?

Cerita Suku Mante,  Kisah Tutur Orang Zaman?
TAURIS MUSTAFA
Ilustrasi Suku Mante 
Heboh penampakan suku Mante di hutan Aceh oleh pemotor yang melintas beberapa waktu lalu yang diunggah ke youtube, terus menimbulkan pertanyaan tentang keberadaan suku ini.

Ada dan tiada suku Mante itu masih jadi pertanyaan besar yang belum terjawab, sebab tidak ditemukan peneliti atau saksi mata yang benar-benar pernah bertemu dan berinteraksi dengan suku ini.

Reaksi netizen juga beragam terkait sosok misterius yang terekam para pemotor dan mengunggahnya ke youtube.

Berikut ini komentar yang redaksi himpun dari sosial media terkait siapa itu suku Mante yang mendiami hutan Aceh.

Akun Muliadie Pase menuliskan cerita turun-temurun yang sempat ia dengar dari orang-orang terdahulu. “Orang tua desaku pernah cerita tentang kejadian ini. Pada saat itu mereka tanam pohon .. kalau istilahnya jaman HTI . Kejadiannya di hutan abah rimba (kawasan Glee Empe Awe tembus Indrapuri). Pada saat itu mereka lagi tanam pohon, tapi saat itu turun hujan ,jadi mereka berteduh di bawah di dalam akar pohon besar (akar bak guni). Pada saat mereka lagi berteduh, beberapa saat melintas sekelompok orang berjumlah sekitar 5 orang, tapi mereka kecil2. Dan mendengar mereka bicara seperti bahasa alien. Mereka menyebut orang kerdil itu (Aneuk coe). Lagi berbicara lalu orang-orang yang berteduh dibawah pohon itu mengagetkan mereka, jadi mereka lari kocar kacir. Setelah itu tidak nampak lagi. Begitulah ungkap orang tua itu.”

Cerita serupa juga dituturkan oleh Hendri Ariandi. Menurutnya, “Di kawasan hutan Leuser di daerah kami di Aceh Selatan juga terdapat cerita yang sama.  Cerita ini pun sudah sangat lama dari orang-orang tua terdahulu.”

Sementara itu, deskripsi tentang suku Mante diulas juga oleh akun Asfi Amir. Menurutnya,  tidak ada Suku Mante, ia berkeyakinan itu bukan habitat manusia.

“Tidak ada suku mante karena mereka bukan habitat manusia yg mudah dikenal seperti dayak hutan mereka mudah dikenal sedangkan mante itu manusia yg jauh adabtasi dgn manusia disekitar klu menurut saya mereka bukan suku lagi karena mereka sudah memasuki alam rhaib klu pun mereka suku sudah beda dgn suku manusia umum nya,mereka hampir menyamai dgn alam suku jin. Menurut berita yg saya himpun dari org org tua yg dapat dipercaya perkataan nya,mereka adalah ras aceh yg berhijrah kehutan karena mereka tidak mau tunduk kpd pemerintah kolonial belanda,mereka berhijrah kehutan yg dipimpin oleh teuku (ampoen) mereka pada saat itu. jangan mengusik mereka.”

Keberadaan suku serupa yang mendiami hutan Aceh juga disebutkan oleh Vj Ian. Ia menyebut suku itu dalam bahasa aceh sebagai aneuk co. “Nyan lokasi jl jak air terjun seunerah. Nyo hana salah beh,” tulisnya.

Selain itu, informasi keberadaan suku ini disampaikan juga oleh Gadeng Leupu. “lam uteun kamoe wilayah... Geumpang sgli..na syiet nyan menye dinoe nama jih..aneuk coco...”






Buchari Riseh Tunong, juga menuturkan soal keberadaan suku ini.  "Di daerah kami juga juga ada satu tempat yang pernah didiami manusia (mante) orang tua-tua di kampung kami menyebut namanya bante, merka kadang muncul di sore hari sambil berlari-lari kecil di tepi sungai Leubok Lhok Panyang Gampong Riseh Tunong.”

Kisah Mante juga dituturkan oleh Helmy Rommy yang mengaku pernah melihat sosok Suku Mante. 

"Sekitar tahun 86 saya bertemu makhluk seperti itu di kebun di daerah Leupung jalan menuju Meulaboh. Dulu kami kira mereka orang pedalaman Tapi berbulu. Ketika abang saya bertanya. “Siapa key?”. Dia hanya diam. terus kami teriak memanggil bapak. Makhluk itu langsung masuk semak-semak hutan rotan dan ijuk. Tingginya kira-kira 1 meter karena saya masih kelas 4 SD. Tapi baru dalam 4 tahun ini tahu nama mahkluk itu. Manthe atau manti... Semoga Manusia tak mengusiknya jika tidak ingin diusik,”

Pembahasan terkait Suku Mante terus bergulir, hingga saat ini Pemerintah Aceh belum memberikan respons resmi terkait video yang diunggah oleh pemotor dengan akun HZTN di Youtube.

Satu komentar kritis terhadap video tersebut datang dari Dhika Fadwa. Ia meragukan sosok itu sebagai Suku Mante.  "Analisanya adalah : Jika para mante ini merupakan manusia yang jauh dari peradaban manusia sekarang ini, tentunya merekan akan sensitif dengan suara moto trail. Nah.. knapa dia gak lari saat suara moto trail yang asing itu menuju ke arah dia? Knapa saat moto trail sudah dekat sekali baru dia lari? Dan larinya kenapa ikut jalur moto trail? Apa dia ikut berpetualang? Mestinya di mundur aja udah ga diliat lagi sama pemotor itu. Kira2 gitulah ya."

Keberdaan suku ini juga masih tetap misteri, ketiadaan saksi yang pernah benar-benar berinteraksi dengan suku ini menjadikan informasi ini masih simpang  siur, ada atau tidak ada suku ini.

Hampir semua orang tua di Aceh pernah mendengar cerita turun-temurun ini, tetapi sejauh ini belum terbukti keberadaannya.

Mas Jamil misalnya, ia mengatakan cerita itu sering didengar oleh masyarakat Aceh. “Kita mendengar dari orang-orang tua terdahulu tentang cerita sosok suku mente di pedalaman rimba Aceh. tapi saya pikir ini hanya cerita dongeng lagei geucerita tentang Maop... demikian.”

Kisah Suku Mante terus diceritakan dari orang zaman dahulu, turun-temurun dari masa ke masa, lintas generasi di Aceh. Akankah keberadaan Suku Mante benar-benar terungkap.

Lalu siapakan sosok manusia tanpa busana yang  terekam para pemotor di hutan Aceh tersebut?

No comments: