Kisah Suku Mante yang Sangat Misterius di Pedalaman Aceh

Beberapa gua yang menjadi tempat tinggal Suku Mante ini antara lain Gua Bete, Jambur Atang, Jambur Ketibung, Jambur Ratu dan Jambur Situpang. Suku Mante ini memiliki ciri-ciri tubuhnya kecil dengan ketinggian sekitar 1 meter dengan rambut terurai panjang hingga pantat. Dan sebagian dari mereka masih dalam kondisi b**********g.
Mereka juga memiliki kulit cerah, tubuh berotot, dan kasar serta memiliki wajah persegi dengan dahi sempit. Kedua alis mereka bertemu di pangkal hidung yang tampak pesek.

Istilah Suku ‘Mante’

Nama Mante pertama kali dipopulerkan atau dikenalkan oleh Dr Snouck Hurgronje dalam bukunya, De Atjehers. Dia mengartikan istilah Mante tersebut untuk tingkah kebodoh-bodohan dan kekanan-kanakan. Snouck sendiri mengaku belum pernah bertemu dengan Suku Mante secara langsung.
Namun dalam kamus Gayo-Belanda yang dikarang oleh Prof Ibrahim Alfian, istilah Mante ini digunakan untuk sekelompok masyarakat liar yang tinggal di hutan. Kamus lain Gayo-Indonesia tulisan antropolog Nelalatua Mante diartikan sebagai kelompok asing.
Snock dalam bukunya juga menyebutkan jika Mante merupakan orang Mantran yang tinggal di perbukitan Mukim XXII. Dijelaskan pada abad XVIII sepasang warga Suku Mante ditangkap lalu dibawa ke Sultan Aceh. Mereka tidak mau berbicara, makan, ataupun juga minum. Akhirnya, keduanya mati tanpa mengetahui informasi yang jelas.
Sementara itu, terkait keberadaan Suku Mante di Aceh, belum ada yang bisa mengonfirmasi kebenaran cerita tersebut. Suku Mante hingga saat ini masih misterius.

No comments: