Ratapan Jin Atas Kematian Tiga Tokoh Besar
Namun tahukah Anda, jika ternyata bangsa Jin atau makluk halus juga kerap melampiaskan kesedihan atas kematian seseorang dari bangsa manusia. Kok bisa?
Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib al-Jin mengisahkan sejumlah peristiwa yang mencatat ratapan jin atas kematian tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, setelah kematian Rasulullah SAW.
Republika.co.id mencoba merangkum tiga contoh ratapan bangsa jin atas kematian tokoh-tokoh besar dalam sejarah, sebagai berikut:
Air Mata Kesedihan untuk Cucu Baginda Nabi
Ada banyak riwayat yang menyebutkan ratapan kesedihan dan tangisan bangsa jin atas meninggalnya cucu kesayangan Rasulullah SAW, Husain bin Ali.
Amar bin al-Miqdam menyebutkan, ketika Husain meninggal sejumlah orang mendengar jin meratapi kematiannya dengan bersenandung:
”Nabi mengusap wajahnya, ada embun kelembutan di pipinya. Kedua orang tuanya dari Quraisy yang terhormat dan Sang Kakek (Muhammad SAW) sebaik-baik kakek.”
Kisah lain dinukilkan oleh Ummu Salamah. Ia menceritakan, ia belum pernah mendengar ratapan yang amat mendalam dari bangsa jin setelah Rasulullah SAW, kecuali ratapan kesedihan mereka atas meninggalnya Husain.
Ia mendengar jin meratap demikian, ”Ingatlah wahai mata, rayakanlah dengan seksama, siapa yang akan tangisi darah para syahid setelahku.”
Ratapan Kesedihan Tiga Hari Sebelum Wafatnya Umar
Tokoh
yang pertama adalah Umar bin Khattab. Cerita ratapan Jin atas kematian
khalifah bergelar al-Faruq tersebut dikisahkan oleh Aisyah RA.
Bahkan, tangisan bangsa Jin tersebut pecah tiga hari sebelum Abu Lu’lu’ah menikamnya hingga akhirnya wafat.
Dikisahkan Aisyah, ia berkata,
”Perbanyaklah engkau mengingat kebaikan Umar, suatu ketika kita sedang
dalam perjalanan tiba-tiba mendengar suara ratapan demikian, ’seseorang
akan dibunuh di Madinah, sosok yang menerangi bumi dan menggetarkan
angkasa. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Sang Imam (Umar) dan kuasa
Allah memberkatinya.”
Rombongan sempat berpikir suara tersebut
adalah ratapan Mizrad, namun ternyata ia menampik bait-bait tersebut
adalah ratapannya. Aisyah menegaskan bahwa ternyata ratapan tersebut
berasal dari bangsa jin.
Kesedihan Atas Perginya Sang Imam Mazhab
Di
antara contoh fakta ratapan bangsa jin atas meninggalnya tokoh-tokoh
besar dalam sejarah Islam adalah ratapan mereka saat Imam Abu Hanifah,
pencetus mazhab Hanafi, meninggal dunia.
Kisah ini diceritakan oleh al-Khaliji. Ia mengatakan, ketika itu hari sudah malam, di hari wafatnya Abu Hanifah.
Orang-orang yang tengah berkumpul di
kediaman Sang Imam tiba-tiba mendangar suara misterius, tidak diketahui
siapa dan dari mana. Namun, dengan jelas mereka mendengar ratapan
tersebut yang berbunyi, ”Ilmu fikih telah pergi maka tidak ada lagi
fikih bagi kalian. Takwalah kepada Allah, kalian para penerus. Nu’man
(Abu Hanifah) meninggal, lalu siapa yang akan menghidupkan malam ketika
senja tiba?”
No comments:
Post a Comment