Hang Tuah, Keturunan Ulu Ogan Sumatera Selatan ?

Dalam masyarakat melayu, dikenal seorang pahlawan yang gagah berani bernama Laksamana Hang Tuah. Akan tetapi, sampai saat ini sosok Hang Tuah masih menjadi misteri asal usulnya.
Di kalangan masyarakat, ada yang mengatakan ia berasal dari Semenanjung Malaka, ada lagi mengatakan berasal dari Pulau Bintan Riau, kemudian versi mengatakan berasal dari keturunan Bugis Makassar, serta pendapat Hang Tuah adalah keturunan tionghoa
Dari sekian banyak versi ini, kami mencoba menyajikan versi lain, yakni Hang Tuah berasal dari keturunan Suku Melayu Sumatera Selatan.
Hang Tuah adalah Uhang Ogan
Dalam Hikayat Hang Tuah diceritakan,
Ketika kedua orang tua dari Hang Tuah menunggu ketibaan hari ke 7 untuk ketanggalan tali pusat anaknya, mereka didatangi oleh seorang kakek tua.
Sang kakek berkata “Hang ini sungguh ber ‘tuah’ mendapat anak ini.” Lalu, kakek tua itu menghilang dari pandangan mata mereka (sumber : hikayat hang tuah).
Pada saat kejadian itu, ibu dan ayah Hang Tuah tinggal di Kampung Sungai Duyung Bintan. Pulau Bintan sendiri berdasarkan sejarah melayu, ikut dibangun oleh anak keturunan Sang Suparba yang berasal dari Bukit Siguntang Palembang (Sumatera Selatan).
Makna Hang bukanlah nama gelar apalagi marga. Hang adalah kata penyingkat untuk Uhang yang bermakna orang. Sebutan Uhang merupakan ciri dari bahasa masyarakat yang tinggal di daerah Ulu Sungai Ogan Sumatera Selatan.
Dengan demikian, arti dari kalimat “Hang ini sungguh ber’tuah’… ” adalah “Orang ini sungguh beruntung… ”
Kehadiran sosok kakek misterius di rumah kedua orang tua Hang Tuah, tentu akan bercakap (berbicara) dengan bahasa yang dimengerti oleh ahli rumah. Hal inilah yang menjadi indikasi bahwa kedua orang tua Hang Tuah berasal dari Ulu Ogan, salah satu cabang suku melayu di Sumatera Selatan.
Indikasi ini semakin kuat, ketika ditemukannya makam yang diyakini sebagai makam Hang Tuah, yang berada Kompleks Pemakaman Raja Raja Palembang Cinde Walang Sumatera Selatan 

WaLlahu a’lamu bishshawab

Catatan Penambahan :
1. Dalam sejarah melayu, menurut terbitan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi pada bait 2.21, diceritakan sebagai berikut :
“… Maka Sang Suparbapun berangkatlah ke Bintan. Setelah datang ke Bintan, lalu masuk ke dalam negeri. Adapun kasad permaisuri Iskandar Syah hendak diambil baginda akan suami; setelah dilihat muda, maka diambil baginda akan saudara. Terlalu kasih permaisuri Iskandar Syah akan Sang Suparba, dan sangat dipermulia baginda. Maka sang Nila Utama, anak Sang Suparba, diambil baginda akan menantu, didudukkan baginda dengan ananda baginda yang bernama Wan Seri Beni itu; maka dinobatkan sekali akan ganti baginda… ”
2. Daerah yang banyak didiami Suku Ogan Hulu, mencakup Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Baturaja dan Lubuk Batang (Kabupaten OKU) serta Muara Kuang (Kabupaten Ogan Ilir) 

No comments: