Silsilah Sisingamangaraja XII dan Nilai Numerik (Gematria) Si Raja Batak ?

Berdasarkan buku Toba Na Sae karya Sitor Situmorang, diperoleh informasi Silsilah Sisingamangaraja XII, yang dimulai dari Si Raja Batak (Battak), adalah sebagai berikut :

Sisingamangaraja XII yang merupakan generasi ke-19 dari Si Raja Batak, dilahirkan di Bakkara (Tapanuli), pada 18 Februari 1848 (sumber : wikipedia.org, Lahirnya Sisingamangaraja I).
Dengan mengasumsikan jarak antara generasi 25 tahun, diperkirakan Si Raja Batak, lahir sekitar tahun 1395 Masehi.
Nilai Numerik (Gematria) Si Raja Batak
Berdasarkan Ensiklopedia Britannica makna “Batak” sebagai berikut:
Batak, also spelled Battak or Batta, several closely related ethnic groups of north-central Sumatra, Indonesia.
The term Batak is one of convenience, likely coined during precolonial times by indigenous outsiders (e.g., the Malay) and later adopted by Europeans.” (sumber : kompasiana.com)
Dari keterangan diatas, kata “Batak” ternyata juga diucapkan dengan kata “Battak”, yang apabila kita uraikan, akan memperoleh nilai numerik, sebagai berikut :

battak = ba (beta) ; ta (tau) ; ta (tau) ; kaf (kappa), yang berdasarkan perhitungan nilai numerik arab, hebrew dan yunani, akan menghasilkan :
ba = 2, ta = 400, ta = 400, kaf = 20, diperoleh 2 + 400 + 400 + 20 = 822
Nilai Numerik dalam Masyarakat Timur Tengah, terkadang digunakan untuk menunjukkan tahun kejadian, oleh karenanya makna “Battak” bisa berarti tahun 822 Hijriyah atau 1419 Masehi (Sumber : miraclesofthequran.com, keseimbangan matematika, al-habib.info).
Dengan demikian ada kemungkinan peristiwa pengangkatan Si Raja Battak (Batak), menjadi penguasa di wilayah Sumatera Utara, terjadi pada tahun 822 Hijriyah (1419 Masehi), atau saat yang bersangkutan berusia sekitar 24 tahun.

WaLlahu a’lamu bishshawab


Catatan Penambahan :
1. Pada makam Tuan Syekh Rukunuddin, yang terdapat di pemakaman Mahligai, Kabupaten Tapanuli Tengah (Sumatera Utara), tertulis tahun ha-mim, yang bermakna ha = 8 dan mim = 40, sehingga makna ha-mim adalah 8 + 40 = 48 Hijriyah 
2. Penggunaan tahun hijriyah di tanah Batak, juga bisa terlihat pada peninggalan Stempel Sisingamangaraja XII, yang menggunakan huruf Arab, bertulis Hijrah Nabi 1304 

No comments: