Batu Bersurat Terengganu “Jum’at bulan Rajab tahun Saratan”, Baginda Rasulullah telah lalu 702 ?

Pada tahun 1902, seorang saudagar bernama Sayyid Husin bin Ghulam Al Bukhari tanpa sengaja menjumpai batu bersurat di tebing Sungai Tersat (Sungai Tara), Kampung Buluh di Kuala Berang, Hulu Terengganu Malaysia.
Batu Bersurat ini kemudian dibawa ke Kuala Terengganu, dan dipersembahkan kepada Sultan Zainal Abidin III untuk kemudian diletakkan di atas Bukit Puteri.

Misteri Astronomi Batu Bersurat
Berdasarkan penelitian ahli bahasa, isi teks batu bersurat ini mengenai undang-undang seorang raja. Catatan yang terkandung pada batu ini menyebut Islam sebagai agama resmi serta menerangkan hukum-hukum Islam tentang maksiat dan segala kemungkaran.
Dan yang menarik pada batu bersurat ini, adanya masa pembuatannya yang mengandung isyarat astronomi. Pada muka pertama batu bersurat ini berbunyi…


Kalimat di akhir Prasasti, “Jumaat di bulan Rejab di tahun Saratan di sasanakala baginda Rasulullah telah lalu tujuh ratus dua.” ternyata memiliki makna astronomi, dan memberi gambaran kepada kita tentang kedalaman ilmu falaq nenek moyang bangsa Melayu pada masa lalu.
Berdasarkan penyelusuran astronomi, tahun saratan di 702 hijriyah terjadi ketika Bulan dan Planet Musytari (Jupiter) berada di Buruj Sarathan pada hari Kamis, 28 Februari 1303 M, yang dimulai saat terbenamnya matahari. Fenomena ini berakhir pada esok harinya, yaitu pada hari Jum’at, 1 Maret 1303 M.

Dengan demikian makna dari penanggalan yang terdapat pada batu bersurat terengganu, adalah hari jum’at 1 Maret 1303 M, yang bertepatan dengan tanggal 11 Rajab 702 Hijriyah.

Referensi :
1. Isyarat Astronomi – Batu Bersurat Terengganu
2. Batu Bersurat Terengganu (wikipedia.org)

WaLlahu a’lamu bishshawab

No comments: