Poris Plawad: Mpok Ris Bersenjatakan Kayu Plawad

Bagi sebagai orang, mendengar kata “Poris Plawad” mungkin yang terbayang adalah nama jurusan bis Agra, bis berwarna merah menyala yang mondar-mandir ke Tangerang dari Jakarta dan Bekasi. Ya, Poris Plawad merupakan nama satu daerah yang cukup populer di Kota Tangerang, yang berada dalam kecamatan Cipondoh.
Saat ini, di Poris Plawad berdiri terminal besar dan dua stasiun kereta api yang menghubungkan akses menuju Jakarta. Namun, perlu diketahui bahwa asal muasal nama Poris Plawad memiliki sejarah yang panjang, yang erat hubungannya dengan jawara wanita, pejuang tangguh yang memerangi kompeni, yang dipanggil Mpok Ris, dan sejarah kayu Plawad yang sering digunakan olehnya sebagai senjata untuk menghalau pasukan penjajah dari wilayah ini. Akhirnya Poris Plawad dikukuhkan sebagai nama daerah yang dihuni oleh Mpok Ris Sang Pendekar yang sangat ditakuti Belanda.
Konon saat itu, kompeni menduduki wilayah Cipondoh sebagai basis pergudangan. Hal ini benar jika dilihat dari posisi benteng pertahanan kompeni di sekitar Batu Ceper, yang hanya berjarak sekilo sampai dua kilometer dari Cipondoh. Gudang pembekalan kompeni sendiri pernah ditemukan di sekitar Cipondoh.
Aktifitas kompeni cukup banyak menimbulkan derita di hati masyarakat. Diceritakan penjarahan atas hasil pertanian masyarakat kerap kompeni lakukan. Padahal masyarakat Cipondoh yang notabene didiami suku Betawi sangat mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian.
Sudah menjadi sifat warga Betawi tidak diam begitu saja ketika dirinya terancam. Istilahnya “elo jual gue borong”, begitu pula yang dilakukan seorang pendekar wanita bernama Ris. entah siapa nama lengkapnya namun para sesepuh kala itu sering menyebutnya sebagai Mpok Ris.

Konon inilah poto asli dari Mpok Ris, sang pendekar perempuan yang ditakuti Belanda
Mpok Ris dikenang sebagai pendekar yang menguasai cukup banyak jurus silat, bahkan diceritakan dia pernah berguru kepada jawara-jawara Betawi sampe jagoan kungfu. Meski begitu, Mpok Ris juga digambarkan sebagai sosok jelita nan trengginas.
Entah berapa lama Mpok Ris melawan penjajah, namun ia terkenal selalu menggunakan batang pohon Plawad yaitu sejenis pohon tebu yang khusus dan keras, dalam aksinya.
“Mpok Ris bisa bikin keok barisan prajurit kompeni hanya sekali tebas batang Plawad!”, begitulah hikayat para sesepuh menggambarkan kesaktian pendekar wanita jelita itu. (rzk/pb)

No comments: