Ditemukan Ratusan “Gerbang” Kuno Misterius di Saudi Ilmuwan Bingung!

Sangat banyak struktur dan bangunan kuno yang berada di wilayah Arab Saudi, ribuan jumlahnya. Namun di negara itu sangat sulit bagi peneliti untuk dapat mengaksesnya.
Selain berada di tengah gurun bebatuan dan pasir yang sangat tandus dan jauh dari peradaban kota, pemerintah Saudi juga tak memperbolehkan akses untuk penelitian disana. Namun dengan adanya satelit, penelitian itu paling tidak, bisa mengobati bagi para arkeolog dunia.
Beberapa penemuan arkeolog pada masa sebelumnya juga telah ditemukan di Arab Saudi dan penelitian-penelitian lanjutan tetap dilakukan oleh para arkeolog dunia.
Baru-baru ini juga ditemukan, bangunan berupa struktur dari batu-batuan kuno misterius di Arab Saudi pada area sebelah barat bagian tengah.
Daerah itu disebut sebagai daerah Harrat Khaybar yaitu kompleks gunung Al Geder seluas 12.000 km2 yang berada di timur laut kota Madinah.
Peneliti menamai struktur tersebut sebagai “Gate” atau “Gerbang”, sebab ratusan struktur kuno yang ditemukan dan terbentuk diatas tanah itu, jika dilihat dari atas, membentuk garis berpola kotak-kotak atau persegi panjang, yang seakan mirip sebuah “Pintu Gerbang”.
Arkeolog juga memberikan penamaan pada setiap pola gerbang sebagai “Samhah”, misalnya seperti Samhah Gate 05, Samhah Gate 68, dan seterusnya. Samhah berarti forgiveness, leniency, atau sebuah persembahan atau pengampunan.
Selama ini belum pernah ada bahasan dari arkeolog soal gerbang tersebut. Penemuan bangunan itu pun berasal dari citra satelit. Analisis arkeolog menyebutkan, hampir terdapat 400 struktur batu membentuk formasi mirip dinding yang kemungkinan berusia ribuan tahun.
Namun arkeolog yang terlibat dalam penelitian dan penemuan struktur kuno itu belum bisa mengungkap apa fungsi dan berapa usia persisnya ‘gerbang-gerbang’ misterius tersebut.
Dikutip dari Live Science, (18/10/2017) silam, arkeolog mengatakan beberapa ‘gerbang’ itu ditemukan persis berada di samping sebuah kubah vulkanik yang pernah memuntahkan lava basaltik.
Profesor dari Universitas Western Australia, David Kennedy menuliskan, gerbang kuno itu dibuat dari bebatuan dan dinding gerbang itu dibuat secara kasar dan berteknologi rendah.
“Tampaknya gerbang itu merupakan struktur buatan tangan manusia tertua yang dibangun di lanskap tersebut,” ujar Kennedy dalam jurnal Arabian Archaelogy and Epigraphy.
Peneliti mengatakan, struktur batuan itu beragam ukuran dan bentuk. Gerbang terpendek membentang sepanjang 13 meter sedangkan yang terpanjang mencapai 518 meter, lebih panjang dari lapangan sepak bola liga Amerika Serikat.
Usia yang tua dan masih misterius
Dari citra satelit, bentuk gerbang ada yang persegi panjang, ada yang kotak, ada pula yang membentuk huruf ‘I’. Selain itu ada juga berupa arsiran atau garis panjang-panjang yang juga dibuat manusia dan bukan alami.
Menariknya, Kennedy menuliskan, bangunan gerbang itu berada pada lokasi yang tandus, tak ramah dengan vegetasi dan juga tak ramah untuk kehidupan.
Sedangkan, pada ribuan tahun lalu, diduga area tempat ditemukannya gerbang-gerbang itu lebih ramah untuk kehidupan manusia.
Peneliti menemukan bekas aliran lava yang mengalir pada masa lalu itu justru menindih atau berada di atas struktur gerbang. Oleh karenanya, Kennedy menduga usia gerbang itu lebih tua dibanding aliran lava.
Pada era 1980-an, sebelum gerbang itu ditemukan, vulkanolog Vic Camp dan John Roonolmapped pernah menjelajahi area Harrat Khaybar termasuk area kubah lava tempat ditemukannya struktur batu dan gerbang lainnya tersebut melalui satelit.
Keduanya mengatakan, bahwa kubah lava itu terletak di dekat kubah yang lebih tinggi, yang disebut sebagai Jabal Abyad atau Gunung Putih, yang berada di kompleks Pegunungan Putih, Provinsi Madinah.
Vic Camp menjelaskan, bahwa kubah lava Gunung Putih sudah tak aktif lagi sejak masa yang sangat lama.
Namun pada masa lalu, lava basaltik sempat menutupi beberapa struktur batu-batuan disana, termasuk batu “gerbang” tersebut.
Vic Camp juga mengatakan, dari dokumen-dokumen foto menunjukkan salah-satu struktur gerbang memperlihatkan sebagian darinya telah tertutup lava yang mengeras.
Jadi, umur aliran lava pada sisi gunung Jabal Abyad berusia jauh lebih muda dari struktur bangunan gerbang tersebut. Sementara dari penelitian sebelumnya, letusan terakhir gunung ini terjadi sekitar tahun 600 – 700 Masehi.
Namun, Vic Camp memperkirakan, bahwa beberapa gerbang di sekitar kubah lava di sisi gunung Jabal Abyad itu dibangun sejak sekitar 7000 – 9000 tahun lalu, pada masa Neolithic! Hal itu terbukti dari alian lava tertua yang melalui diatas struktur itu, berada pada masa tersebut.
Struktur berpola ini lebih jelas jika dilihat dari angkasa, hal ini mengingatkan pada kita terhadap pola-pola dan struktur yang pernah ditemukan sebelumnya dan kini terkenal, yang berada di Gurun Nazca, Peru, Amerika Selatan.
Kini, tugas para peneliti selanjutnya adalah dapat memecahkan misteri siapa atau dari peradaban apa dan untuk apa struktur “gerbang” yang jumlahnya ratusan tersebut dibuat di wilayah Arab Saudi pada masa lalu. Semua pertanyaan itu masih merupakan misteri yang belum terpecahkan.

No comments: