Bukhara dalam Hadis Rasulullah dan Puisi Rumi

Kota tua Bukhara, Uzbekistran.
Kota tua Bukhara, Uzbekistran.
Foto: uzbek-travel.com
Bukhara merupakan kota terbesar di Asia Tengah

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW hanya melarang pakaian yang murni dibuat dari sutra”. Ibu Abbas RA menyatakan, Jika yang terbuat dari sutra adalah benang lungsin dan hiasannya, maka tidak apa-apa”.


Sa’ad bin Ustman ar-Razi ad-Dasytaki bercerita, Di Bukhara, aku pernah melihat seorang laki-laki menunggang bighal betina putih (keledai betina). Dia mengenakan serban hitam yang ditenun dari campuran sutra dan bulu. Orang itu mengatakan, ‘Rasulullah SAW yang memberi serban ini kepadaku’.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Dr Aiman al-Husaini dalam 100 Kesalahan Wanita dalam Merawat Tubuh menyebutkan,  hadis itu juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Al-Tarikh. Dalam hadis di atas, tercantum kata ‘Bukhara’, salah satu kota penting dalam peradaban Islam. 


Menurut Dr Sayuqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Bukhara merupakan salah satu kota terbesar yang terletak di Transoxiana, daerah purba di Asia Tengah. Transoxiana adalah nama Latin untuk daerah modern seperti Uzbekistan, Tajikistan, dan Kazakhstan barat daya.


Jarak Bukhara ke daerah Amil di tepi Sungai Amudarya menghabiskan waktu selama dua hari. Dari Bukhara ke Samarkand menghabiskan waktu selama tujuh hari,” ujar Dr Syauqi.


Menurut dia, di antara kedua kota itu terdapat perkampungan ash-Sughad. Di Kota Bukhara lahir seorang ulama terkemuka yang menjadi imam para ahli hadis bernama Imam Bukhari.


Sastrawan terkemuka dari Iran menjuluki Bukhara sebagai gudang pengetahuan. Bahkan secara khusus, penyair legendaris Jalaludin ar-Rumi menyanjung Bukhara lewat syair-syairnya. Bukhara sumber pengetahuan. Oh, Bukhara pemilik pengetahuan,” ungkap Rumi dalam puisinya.


No comments: