10 Hakikat Guru Menurut Imam Ibnu Atha'illah

10 Hakikat Guru Menurut Imam Ibnu Athaillah
Imam Ibnu Athaillah As-Sakandari (1250-1309 M), seorang ulama sufi terkemuka kelahiran Mesir. Foto ilustrasi/Ist
Guru adalah orang yang mengajar, mendidik, membimbing, melatih, menasihati. Ia menjadi contoh dan teladan yang wajib dipanuti seorang murid. Perannya sangat mulia hingga Allah menempatkan mereka di tempat terpuji.

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya hakikat guru dan perannya? Dalam perspektif Islam, guru sejati adalah mereka yang mengajarkan dan membimbing kita untuk dekat kepada Allah. Para ulama merupakan sosok guru yang dapat dipanuti. Sebab, ulama adalah orang yang mengetahui ilmu keislaman dan hanya takut kepada Allah. Menghormati ulama adalah kewajiban setiap muslim karena mereka adalah pewaris para Nabi. 

Imam Ibnu Atha'illah As-Sakandari (1250-1309 M), seorang ulama sufi terkemuka kelahiran Mesir menyampaikan 10 hakikat guru yang sebenarnya. Berikut kalamnya:

ليس شيخك من سمعت منه
وإنما شيخك من أخذت عنه
و ليس شيخك من واجهتك عبارته 
وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته
وليس شيخك من دعاك الى الباب
وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب
وليس شيخك من واجهك مقاله
وإنما شيخك الذى نهض بك حاله
شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى
شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك

Artinya:
1. Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.
2. Tapi dia adalah seorang yang menjadi tempatmu di dalam mengambil hikmah dan akhlak.
3. Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata.
4. Tapi orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu.
5. Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai ke pintu.
6. Tapi yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang (bisa) menyingkap hijab (penutup) antara dirimu dan dirinya.
7. Bukanlah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu.
8. Tapi yang disebut guru bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.
9. Gurumu yang sejati adalah yang membebaskan mu dari penjara hawa nafsu, lalu memasukanmu ke ruangan Tuhan-mu
10. Guru sejati bagimu adalah orang yang senantiasa menjernihkan cermin hatimu, sehingga cahaya Tuhanmu dapat bersinar terang di dalam hatimu.

Wallahu A'lam
(rhs) Rusman H Siregar

No comments: