Kisah Syekh Kalahkan Jin Ifrit dan Islamnya Rakyat Maladewa

Islamisasi di Maladewa sudah berjalan berabad-abad lamanya. Salah satu masjid di Maladewa.

Islamisasi di Maladewa sudah berjalan berabad-abad lamanya. Salah satu masjid di Maladewa.

Foto: http://www.muslimblog.co.in
Islamisasi di Maladewa sudah berjalan berabad-abad lamanya
– Suatu kali, Ibnu Batutah tiba di Maladewa atau juga disebut Maldives. Kedatangannya karena diperintah  seorang sultan yang disebut Khadijah. Saat di sana, Ibnu Batutah melihat orang-orang berkumpul seperti festival. Banyak orang yang berteriak mengucapkan takbir. Anak-anak memakai Alquran di atas kepala mereka dan perempuan memukul sesuatu yang terbuat dari tembaga seperti gendang. 

Ibnu Batutah kaget dan bertanya kepada salah satu warga, soal mengapa mereka melakukan itu. Lalu dia diminta untuk melihat ke arah laut dan saat itulah muncul semacam perahu besar. Warga di sana mengatakan bahwa itu adalah ifrit yang biasa muncul sekali dalam sebulan.

Kemudian, Ibnu Batutah pergi dan bertanya kepada beberapa ahli soal apa yang disaksikannya saat di Maladewa. Ternyata, diketahui bahwa, konon masyarakat setempat meyakini ifrit  muncul dari laut menampakkan diri ke orang-orang di Pulau Maladewa pada tanggal tertentu setiap bulan.

Ketika ifrit itu muncul, mereka akan mengambil salah satu gadis perawan untuk dibawa ke sebuah rumah berhala yang dibangun di pantai, lalu gadis tersebut ditinggalkan begitu saja pada satu malam. Pada besok paginya gadis itu sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Karena itu, warga di pulau tersebut terbiasa mempersiapkan untuk menyerahkan salah seorang gadis perawan.& Islamisasi di Maladewa sudah berjalan berabad-abad lamanya

Hingga suatu saat, setelah bertahun-tahun, datanglah musafir Muslim bernama Abu Barakat al-Barbari di Pulau Maladewa, dan melihat kondisi yang sama di pulau tersebut.

Abu Barakat tinggal di rumah seorang wanita tua di salah satu pulau. Suatu hari, dia melihat wanita tua itu bersama kerabatnya menangis dengan keras. Setelah ditanya, ternyata gadis perawan yang akan menjadi korban ifrit kali ini jatuh pada putri dari wanita tua tersebut.

Di situlah Abu Barakat memutuskan untuk menyelamatkan sang gadis dengan mengatakan bahwa dialah yang akan menggantikannya. Dengan demikian, Abu Barakat pun masuk ke dalam rumah berhala. 

Di dalam, dia membaca Alquran. Ketika ifrit muncul di hadapannya dan mendengar ayat suci Alquran, si ifrit langsung kembali ke laut.

Pada besok paginya, wanita tua dan kerabatnya itu melihat Abu Barakat masih hidup tanpa terlihat ada yang menyentuhnya. Setelah itu Abu Barakat menghadap seorang raja bernama Shunuraza yang mendengar apa yang dilakukan sang pengembara Muslim itu.

Abu Barakat pun mengajak raja masuk Islam. Lalu si raja meminta Abu Barakat untuk tetap di pulau sampai sebulan ke depan. Jika Abu Barakat melakukan hal yang sama dengan ifrit itu, maka raja tersebut akan masuk Islam.

Hingga akhirnya, sang raja dan keluarganya masuk Islam. Selanjutnya penduduk di pulau itu pun masuk Islam dan mereka hidup sesuai mazhab Imam Malik. Di pulai itu dibangun masjid dengan menggunakan nama Abu Barakat. 

Sumber: https://arabicpost.net/%D8%AB%D9%82%D8%A7%D9%81%D8%A9/2020/11/18/%D8%AF%D8%AE%D9%88%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%81-%D8%A3%D8%A8%D9%88-%D8%A8%D8%B1%D9%83%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%B1%D8%A8/

No comments: