Surat Yasin Ayat 55-57: Gambaran Kehidupan Penduduk Surga Bersama Pasangannya Miftah H. Yusufpati

Surat Yasin Ayat 55-57: Gambaran Kehidupan Penduduk Surga Bersama Pasangannya
Surat Yasin ayat 55-57 menginformasikan kepada kita tentang kenikmatan penghuni surga. (Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews)
Surat Yasin ayat 55-57 memberi gambaran kenikmatan yang dirasakan penduduk surga . Mereka sibuk dengan kesenangan mereka bersama pasangannya.

Sejumlah ulama menyebutkan bagi para penghuni surga yang ketika di dunianya telah memiliki pasangan yang sama-sama beriman dan bahagia dengan pasangannya, maka mereka akan hidup berdampingan bersama pasangannya tersebut selama di surga.

Lalu bagaimana jika selama di dunia belum menikah, menikah tapi tidak bahagia, atau salah satu pasangannya bukan penghuni surga?

Allah SWT berfirman:

إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ


Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (QS Yasin : 57)

Menurut Imam al-Qusyairi dalam kitabnya Lathaif al-Isyarat, yang dimaksud dengan kalimat ashhab al-jannah (para penduduk surga) adalah mereka yang selalu menghadirkan hatinya dan dekat kepada Allah SWT, serta tidak disibukkan dengan iming-iming surga.

Al-Qusyairi berpendapat bahwa para penghuni surga adalah mereka yang sibuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap kehidupannya.

Hal ini tidak dalam arti selalu beribadah dan menghindari kesibukan dunia seperti bekerja dan sebagainya. Akan tetapi setiap kegiatan yang dilakukannya selalu diniatkan untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Sama seperti pendapat-pendapat yang dikemukakan al-Thabari di atas terkait kenikmatan surgawi, Imam al-Qusyairi pun berpendapat bahwa surga dipenuhi dengan berbagai kenikmatan.

Namun al-Qusyairi menjelaskan lebih rinci bahwa kenikmatan terbesar dan paling tinggi di dalam surga bagi para penghuninya adalah dapat melihat langsung Allah SWT tanpa suatu penghalang apa pun.

Sibuk dengan Kesenangan
Pada hari itu, penduduk surga sibuk dengan kesenangan mereka. Laman Tafsir Al-Quran menyebutkan maksud dari sibuk dengan kesenangan atau bersenang-senang dalam kesibukan ini para ulama berbeda pendapat.

Fakhruddin al-Razi mengemukakan tiga penafsirannya. Yang pertama, bahwa para penghuni surga disibukkan dengan berbagai kenikmatan surga, sehingga tidak merasakan huru-hara kiamat berupa hisab maupun azab.

Kedua, bahwa mereka sibuk beraktivitas, namun bukan aktivitas yang menyusahkan, melainkan aktivitas yang disukai lagi menyenangkan.

Ketiga, bisa jadi mereka sibuk menerka-nerka kenikmatan seperti apa lagi yang akan mereka dapatkan, sebab kenikmatan surgawi yang datang selalu melebihi gambaran imajinasi mereka.

Selain tiga penafsiran tersebut, Nawawi al-Bantani menyebutkan dua penafsiran lain. Menurutnya, kenikmatan yang menyibukkan itu ialah saling berkunjung antarsesama penghuni surga. Bisa pula berarti mereka sibuk bertamu kepada Allah SWT. Melihat Allah SWT bagi ahlus sunnah wal jama’ah merupakan kenikmatan terbesar di akhirat kelak.

Para penduduk surga itu bersama pasangannya berada di tempat yang teduh sambil bertelekan di atas dipan-dipan. Hamka dalam tafsir Al-Azhar menjelaskan, mereka nyaman, aman dan tentram di sana, tidak terkena terik panasnya matahari.

Sebagai catatan, berdasarkan hadits sahih riwayat Muslim no. 5108, pada hari kiamat kelak matahari hanya berjarak satu mil dari kepala manusia.

Ilustrasi ini dipilih bisa jadi dengan mempertimbangkan konteks masyarakat Arab abad 7 ketika ayat al-Qur’an ini turun. Dahulu kondisi Arabia identik dengan gurun pasir yang panas lagi gersang. Ketika sedang dalam perjalanan di gurun pasir, tempat berteduh tentu merupakan suatu kenikmatan tersendiri.

Bersama Pasangan
Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menegaskan bahwa meskipun para penduduk surga itu sibuk dengan berbagai kenikmatan akan tetapi kesibukan tersebut sama sekali tidak menjemukan mereka.

Mengutip pendapat al-Thabathaba’i, Quraish menerangkan bahwa aktivitas di surga menjadikan para penghuninya tidak lagi melakukan aktivitas lain selain menikmati kenikmatan surgawi, apa pun bentuknya.

Adapun penafsiran terhadap ayat ke-56, Quraish menjelaskan bahwa bagi para penghuni surga yang ketika di dunianya telah memiliki pasangan yang sama-sama beriman dan bahagia dengan pasangannya, maka mereka akan hidup berdampingan bersama pasangannya tersebut selama di surga.

Adapun bagi para penghuni surga yang selama di dunia tidak menikah, pasangannya tidak beriman, ataupun tidak bahagia bersama pasangannya selama di dunia, maka di surga ia berhak memilih pasangan berupa para bidadari maupun bidadara.

Sedangkan bagi para perempuan yang menikah lebih dari sekali, maka mereka berhak memilih pasangan yang paling disenanginya.

Hal ini sebagaimana hadits riwayat mengenai Ummu Salamah , yang merupakan janda Abu Salamah, yang dinikahi Rasulullah SAW . Nabi SAW menjawab kegelisahan Ummu Salamah terkait dengan siapa dia nanti di surga, maka jawaban Nabi adalah Ummu Salamah berhak memilih pasangan yang paling disukainya.

Di surga kelak, mereka memperoleh berbagai buah-buahan dan memperoleh apa pun yang mereka minta. Al-Bantani menjelaskan, segala macam buah-buahan tersedia di surga.

Al-Bantani juga mengutip az-Zajaj yang mengatakan bahwa apa yang penghuni surga inginkan akan langsung datang menghampiri mereka, tanpa perlu usaha dan menunggu lagi.

Terkait redaksi ayat, At-Thabari meriwayatkan perbedaan bacaan pada kata شغل di bagian akhir QS Yasin: 55 di atas. Mayoritas qurra (ahli qiraat) membaca fi syughulin. Sedangkan sebagian ulama qiraat Basrah membaca fi syughlin.

Demikian pula pada kata فاكهون (fakihun). Ada yang membaca pendek fa’-nya, yaitu riwayat dari Abu Ja’far. Ada pula yang memanjangkannya, yaitu bacaan mayoritas ulama qiraat dan yang tepat menurut at-Tabari.
(mhy)

No comments: