Seorang Gadis Mandi dengan Seekor Naga
Warga Prabumulih dan sebagian Muaraenim, Sumatera Selatan sejak beberapa hari terakhir heboh. Beredar foto seorang gadis warga Desa Negeri Agung Kecamatan Rambang Muaraenim mandi bersama sesuatu yang mirip seekor naga.
Kehebohan itu terjadi setelah sebuah gambar beredar dari satu ponsel ke ponsel lain. Dalam gambar yang diduga diambil menggunakan ponsel oleh pemiliknya, terlihat jelas seekor ular mirip naga sedang berenang di belakang tubuh gadis tersebut.
Gadis yang saat mandi masih menggunakan kaos lengkap berwarna hijau bermotif love kecil di bagian depannya itu tidak menyadari kemunculan seekor naga disekitar sungai tersebut.
Apalagi saat itu ia bersama teman-temannya sedang asyik mandi. Saat foto diambil sang gadis tidak melihat kehadiran naga tersebut. Naga dengan ukuran yang tidak terlalu besar seperti direkayasa selama ini tampak asyik berenang menuju pinggiran.
Dalam foto hasil jepretannya itu, terlihat jelas seekor ular mirip naga yang memiliki warna tubuh hitam kebiru-biruan dan sedikit ditumbuhi bintik-bintik (tanda bulat) berwarna merah muda di sekujur tubuh.
Sayang, dalam foto itu tidak tampak foto penuh sang naga. Hanya terlihat sebagian badan dan ujung ekornya saja. Pada bagian kepalanya terdapat sebuah mahkota (tanduk) berwarna kuning
keputih-putihan. Begitupun pada bagian moncong hidung dan mulutnya penuh ditumbuhi kumis tipis dan dihiasi warna yang sama dengan tanduknya.
Belum diketahui siapa gadis dalam foto tersebut. Namun berdasarkan cerita masyarakat dari mulut ke mulut, gadis dengan ciri berambut panjang, berkulit putih dan beralis tebal itu adalah warga desa setempat.
“Foto itu diambil sewaktu ia mandi dengan beberapa temannya disalah satu bantaran Sungai Senuling tidak jauh dari desa,” kata Paryanto (37), warga sekitar, Selasa (11/5/2011).
Hasilnya, foto warga Desa Negeri Agung, Kecamatan Rambang itu menjadi buah bibir dan membuat gempar warga Prabumulih dan Muaraenim. Penampakan seekor naga kembali dikaitkan warga pada cerita rakyat Daerah Rambang.
Menurut Paryanto, berdasarkan cerita rakyat naga itu merupakan jelmaan salah seorang warga keturunan Rambang yang dikutuk menjadi naga.
Kutukan terjadi setelah ia menemukan telur besar di tepi sungai. Telur itu diam-diam di makan tanpa sepengetahuan keluarganya. Usai memakan telur, terjadi perubahan dalam tubuhnya hingga membentuk seekor naga. Hingga tujuh hari proses itu terjadi hingga membentuk tubuh naga yang lengkap.
Oleh karena bingung, akhirnya pihak keluarga melepaskan naga itu ke sungai. Bahkan keluarga membangunkan sebuah sarang tak jauh dari pinggir sungai. “Sampai sekarang sarang itu masih ada,” ujarnya.>
No comments:
Post a Comment