Terungkapnya Kebohongan dibalik Fosil Manusia Purba
Sudah Semestinya kaum Muslimin meyakini bahwa Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT secara langsung, dalam arti kehadirannya di dunia bukan karena dilahirkan oleh manusia lain (orang tua) sebagaimana lazimnya manusia. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Qs Ali Imron Ayat 59)
Darwin mengemukakan pernyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man yang terbit tahun 1971. Sejak saat itu, para pengikut Darwin telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan "evolusi manusia" belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya di bidang fosil.
Kalangan masyarakat awam adalah korban paling empuk dari teori ini, kebanyakan mereka umumnya tidak mengetahui kenyataan ini, dan menganggap pernyataan evolusi manusia didukung oleh berbagai bukti kuat itu adalah benar.
Sepanjang sejarah, terdapat lebih dari 6000 spesies kera dari yang terkecil, sedang hingga besar yang pernah hidup dan kebanyakan dari mereka telah punah. Fosil dari 6000 spesies kera-kera punah inilah yang memberikan sumber berlimpah bagi evolusionis.
Ditulisnya skenario tentang evolusi manusia dengan cara menyusun sejumlah tengkorak, sekehendak hati mereka, berurutan dari spesies yang paling kecil ke paling besar dan menyisipkan tengkorak-tengkorak dari sejumlah kaum kaum yang dimusnahkan di antara susunan ini.
Jika pembaca cermat, dalam buku-bukunyanya sendiri, darwin terlalu banyak menggunakan kata probably, yang berarti mungkin saja. Artinya dia sendiri belum yakin 100 persen akan teorinya.
Makhluk yang dinamai Australopithecus sendiri hanyalah jenis kera yang telah punah. Australopithecus berarti "kera daerah selatan". Seluruh spesies Australo- pithecus, yang dimasukkan ke dalam pengelompokan yang berbeda, sebenarnya hanyalah jenis kera punah yang menyerupai Manusia Hutan / ORANG HUTAN.
Ukuran tengkorak mereka adalah sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang. Terdapat bagian-bagian menonjol di bagian tangan dan kaki yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse masa kini, dan kaki mereka memiliki kemampuan untuk berpegangan pada dahan pohon. Banyak ciri lain seperti dekatnya jarak kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang pendek, yang membuktikan makhluk ini tidaklah berbeda dari Manusia Hutan.
Dengan memperhatikan pada kehidupan Manusia Hutan/ Orang Hutan dengan ciri volume otak, maka jelas fosil fosil yang diduga manusia purba, yang ditemukan itu sebenarnya BUKANLAH MANUSIA PURBA berwujud kera melainkan kera yang mempunyai struktur mirip manusia. dengan kata lain fosil tersebut adalah BINATANG, ..........bukan manusia.
Dari dulu sampai sekarang manusia tidak pernah berevolusi dalam hal fisik sebagaimana yang darwin katakan. Kalau memang teori darwin benar, kenapa tidak ada satupun manusia yang berevolusi ke bentuk lain yang lebih canggih. Dan terpikirkah pembaca , jika teori evolusi itu benar, seharusnya makhluk yang bernama monyet mungkin tidak akan pernah kita jumpai saat ini, karena rentang waktu yang lama memungkinkan semua monyet berubah menjadi manusia ?????? Adakah yang bisa menjawabnya????
" Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu (Adam), dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan (manusia) laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan SILATURRAHIM. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." ( QS. An-Nisaa', ayat ke-1 )
Lalu perhatikan kalimat yang tercetak tebal pada petikan ayat diatas. Adakah Allah swt menciptakan Adam lebih dari SATU ?????
No comments:
Post a Comment