Rothoffska Kolonin, Bangunan Cagar Budaya yang Tetap Lestari di Landskrona Sejak 1903
Lain ladang lain ilalang, lain lubuk lain ikannya. Itulah peribahasa paling tepat tentang cara pandang sebuah negara mengenai segala hal termasuk kekayaan budaya terutama bangunan tua yang dijadikan sebagai cagar budaya yang layak dilindungi dan menjadi sebuah karya yang tak terhingga nilainya terutama nilai history (sejarah). Seperti halnya lain cara pandang Indonesia tentu lain pula cara pandang Swedia. Kebanyakan orang Indonesia suka segala hal yang berbau modern atau minimalis, sementara orang Swedia justru lebih menyukai segala hal yang unik, klasik dan kuno.
Di Swedia, khususnya kota Landskrona terdapat sebuah rumah koloni yang dijadikan museum sejarah awal terbentuknya berbagai kelompok rumah koloni yang menjamur saat ini. Di beberapa tempat di sekitar kota terdapat plot-plot rumah koloni yang terawat dengan baik bahkan mempunyai nilai investasi yang sangat tinggi.
Sejarah rumah koloni.
Rothoffska koloni merupakan nama sebuah rumah mungil yang dibangun sejak tahun 1903, salah satu bangunan tertua diantara bangunan rumah koloni yang lainnya di sekitar Benteng Citadelet. Awalnya merupakan rumah tinggal, milik keluarga Anton dan istrinya yang bernama Rothoff Hilma. Mereka mencari sebuah tempat dimana bisa menanam kentang dan lainnya. Pada mulanya hanya memiliki satu ruangan sekitar 2 x 2,5 meter. Sedikit demi sedikit rumah ini direnovasi hingga mempunyai teras, dapur, ruang bawah tanah dan ruang lainnya seperti yang tampak pada saat ini. Anton dan Hilma memiliki 5 putra dan selama musim panas mereka banyak menghabiskan waktu di rumah koloni.
Raymond, seorang anak dari mereka ingat bahwa mereka dulu sering mengadakan pertemuan keluarga dan menghabiskan waktu untuk minum kopi bersama di rumah koloni. Pada tahun 1940, putranya Sture Ragnar dan Nils mengambil alih rumah koloni. Mereka menanam berbagai macam sayuran, taman bunga yang ditanami mawar dan tanaman keras lainnya. Bahkan saat itu ada sekitar 212 macam tanaman ditanam di kebun rumah koloni.
Pada tahun 1993, pihak Landskrona museum membeli Rothoffska koloni. Dan karena rumah koloni di Landskrona paling banyak maka dari itu kota Landskrona dijadikan tempat untuk museum koloni yang pertama kali. Pada awalnya terdapat banyak bangunan makam di luar rumah koloni, namun sekarang sangat jarang. Pekarangan dijadikan sebagi budidaya sayuran, halaman rumput dimana bisa bermain atau piknik bersama keluarga seperti suasana pedesaan.
Saat ini, Rothoffska koloni menjadi tempat yang tenang untuk bisa duduk dan menikmati taman, melihat keunikan rumah dan budidaya berbagai macam sayuran terutama sayur organik. Kadang kala dilakukan kegiatan sekolah dengan kegiatan manggambar di sekitar rumah koloni atau mengecat rumah koloni. Ada sekitar 120-220 rumah koloni yang tumbuh di sekitarnya.
Hingga di suatu akhir pekan di musim panas, kami sengaja berkeliling dengan sepeda di sekitar rumah itu. Di hari minggu, komplek rumah koloni sangat ramai dan banyak mobil di parkir disana. Ternyata rumah koloni adalah rumah orang normal/biasa pada umumnya. Merupakan sebuah ‘villa mini’ bagi mereka yang berduit untuk singgah dan menghabiskan liburan musim panas bersama keluarga.
Luas rumah koloni berbagai macam, dengan beraneka model bangunan yang tetap terkesan kuno dan unik. Ada yang sudah modern atau masih kuno sekali. Semua terawat dengan baik. Bahkan menjadi sebuah investasi bagi mereka yang berpunya. Harganya lumayan tinggi, mengingat harga tanah sangat tinggi disini apalagi dengan bangunan unik dan tanah yang luas. Cerita seorang teman harga tanah 100 m paling murah sekitar 200.000 kr (1kr= Rp.1300), belum termasuk bangunan rumah singgahnya. Bagi mereka mungkin termasuk murah dibanding harga apartemen atau bangunan rumah normal.Rumah koloni sampai saat ini masih menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Landskrona. Banyak wisatawan sengaja mendatangi rumah koloni khususnya Rothoffska koloni untuk melihat dari dekat asal muasal tumbuhnya komplek rumah koloni di kota Landskrona yang tetap dilestarikan hingga sampai saat ini.
Sweden, 6 Desember 2011
Awal winter dengan udara dingin yang menusuk tulangsejarah rumah koloni terjemahan bebas dari brosur Landskrona museum dan pengalaman pribadi
No comments:
Post a Comment