Dinosaurus Penyebab Perubahan Iklim?
Makhluk raksasa ini kemungkinan memiliki andil dalam kepunahan mereka sendiri.
Walaupun tidak sepenuhnya salah dinosaurus, makhluk raksasa ini punya andil dalam perubahan iklim. Menurut ilmuwan, makhluk raksasa purba ini menghasilkan banyak sekali gas dalam perutnya.
Herbivora raksasa sauropods menjadi penjahat utama karena jumlah besar tanaman hijau yang telah dikonsumsinya.
Profesor Universitas St Andrews, Skotlandia, Graeme Ruxton mengatakan hewan raksasa ini selama 150 tahun berkontribusi menghasilkan gas pemanasan global, metana.
Tim menghitung secara kolektif binatang purba ini memproduksi lebih dari 520m ton metana per tahun, lebih dari yang dihasilkan sumber metana pada era modern.
Ilmuwan memperkirakan jumlah yang sangat besar ini dengan mudah dapat menghangatkan bumi. Bahkan, perubahan iklim sangat dahsyat yang terjadi menjadi senjata makan tuan bagi dinosaurus. Mereka punah karena gas yang dihasilkan sendiri.
Salah satu hewan, argentinosaurus seberat 90 ton mengonsumsi sekitar setengah ton makanan dalam sehari.
Setelah makanan dicerna, perut binatang ini akan menghasilkan ribuan liter gas rumah kaca. Jumlah yang sangat besar apabila dibandingkan dengan sapi masa kini yang hanya memproduksi 200 liter gas metana setiap hari.
Metana 20 kali lebih efektif dalam memerangkap panas di atmosfer daripada karbon dioksida (CO2). Gas ini dibuat dari berbagai sumber alami dan hasil kegiatan manusia. Tempat pembuangan sampah, gas alam, sumber minyak bumi, dan kegiatan pertanian dapat menjadi penghasil gas metana.
Para ilmuwan menyebutkan manusia telah mendorong peningkatan gas naik 2,5 kali lebih tinggi dari kadar yang seharusnya. Kenaikan ini bertanggung jawab pada 20 persen pemanasan global modern.
Sapi dan ternak lainnya saat ini menghasilkan 100m ton metana dalam setahun. Menurut Profesor Ruxton dan rekan penelitinya, David Wilkinson dari Universitas John Moores Liverpool, Inggris, ini hanya seperlima dari yang dihasilkan dinosaurus.
"Bahkan, kalkulasi kami menemukan dinosaurus menghasilkan lebih banyak metana dibanding sumber modern. Baik dari gabungan sumber alami dan manusia," ujar Wilkinson seperti dikutip dari laman Dailymail.co.uk.
(umi)
Walaupun tidak sepenuhnya salah dinosaurus, makhluk raksasa ini punya andil dalam perubahan iklim. Menurut ilmuwan, makhluk raksasa purba ini menghasilkan banyak sekali gas dalam perutnya.
Herbivora raksasa sauropods menjadi penjahat utama karena jumlah besar tanaman hijau yang telah dikonsumsinya.
Profesor Universitas St Andrews, Skotlandia, Graeme Ruxton mengatakan hewan raksasa ini selama 150 tahun berkontribusi menghasilkan gas pemanasan global, metana.
Tim menghitung secara kolektif binatang purba ini memproduksi lebih dari 520m ton metana per tahun, lebih dari yang dihasilkan sumber metana pada era modern.
Ilmuwan memperkirakan jumlah yang sangat besar ini dengan mudah dapat menghangatkan bumi. Bahkan, perubahan iklim sangat dahsyat yang terjadi menjadi senjata makan tuan bagi dinosaurus. Mereka punah karena gas yang dihasilkan sendiri.
Salah satu hewan, argentinosaurus seberat 90 ton mengonsumsi sekitar setengah ton makanan dalam sehari.
Setelah makanan dicerna, perut binatang ini akan menghasilkan ribuan liter gas rumah kaca. Jumlah yang sangat besar apabila dibandingkan dengan sapi masa kini yang hanya memproduksi 200 liter gas metana setiap hari.
Metana 20 kali lebih efektif dalam memerangkap panas di atmosfer daripada karbon dioksida (CO2). Gas ini dibuat dari berbagai sumber alami dan hasil kegiatan manusia. Tempat pembuangan sampah, gas alam, sumber minyak bumi, dan kegiatan pertanian dapat menjadi penghasil gas metana.
Para ilmuwan menyebutkan manusia telah mendorong peningkatan gas naik 2,5 kali lebih tinggi dari kadar yang seharusnya. Kenaikan ini bertanggung jawab pada 20 persen pemanasan global modern.
Sapi dan ternak lainnya saat ini menghasilkan 100m ton metana dalam setahun. Menurut Profesor Ruxton dan rekan penelitinya, David Wilkinson dari Universitas John Moores Liverpool, Inggris, ini hanya seperlima dari yang dihasilkan dinosaurus.
"Bahkan, kalkulasi kami menemukan dinosaurus menghasilkan lebih banyak metana dibanding sumber modern. Baik dari gabungan sumber alami dan manusia," ujar Wilkinson seperti dikutip dari laman Dailymail.co.uk.
(umi)
No comments:
Post a Comment