Gurun pasir (ilustrasi)
Afriza Hanifa
Khadijah
menemani hari-hari sulit Rasulullah di masa awal perutusan beliau
sebagai nabi dan Rasul. Dengan akhlak yang luhur, ummul mukminin
Khadijah tak hanya menempati hati nabi Muhammad namun juga hati seluruh
mukminin.
Kiprahnya pada Islam tak dapat disebut sebagai perkara
ringan. Ia melakukan banyak hal dan berkorban banyak baik jiwa raga dan
harta demi tegaknya agama Allah. Tentu banyak keutamaan Khadijah selama
hidupnya yang dipenuhi kebaikan.
Di masa prra Islam, yakni di
masa Jahiliah, Khadijah merupakan penganut agama nabi Ibrahim yang
lurus. Ia tidak menyembah berhala dan bersih dari perilaku jahil.
Mentauhidkan Allah selalu diyakini Khadijah meski saat itu agama Islam
belum lahir dengan diutusnya Rasulullah.
Maka ketika suaminya
diutus Allah untuk mengajarkan agama Islam, Khadijah lah yang terdepan
bukan hanya saat mengimani Rasulullah namun juga mendukungnya.
Rasulullah pernah bersabda, "Allah tidak memberiku pengganti yang lebih
baik dari Khadijah. Ia telah beriman kepadaku saat orang lain kufur, ia
memercayaiku ketika yang lain mendustaiku. Ia memberikan hartanya padaku
ketika tidak ada orang lain membantuku. Dan Allah juga menganugerahiku
anak-anak melalui rahimnya, sementara istri-istriku yang lain tidak
memberiku anak," Hadis riwayat Bukhari, Ahmad, dan Thabrani.
Atas
apa yang ia lakukan, Khadijah memiliki kedudukan tinggi di dalam hati
dan kehidupan Rasulullah. Ia bahkan pernah mendapat salam dari jibril
dan dijanjikan Allah dengan sebuah rumah di surga-Nya. Dalam sebuah
hadis Rasulullah disebutkan, “Jibril penah menemuiku dan berkata ‘wahai
Rasulullah, Khadijah tengah mendatangimu. Ia membawa wadah berisi lauk
(makanan atau minuman). Maka jika dia telah sampai kepadamu,
sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya dan dariku. Dan beritahu
padanya sebuah kabar gembira berupa sebuah rumah di dalam surga yang
terbuat dari kayu dan di dalamnya tidak terdapat kesusahan dan
kegaduhan’,” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Tak ada wanita
yang lebih agung selain Khadijah Al-Kabir. Kemuliaan yang ia miliki tak
dapat ditandingi wanita lain. Ia pun menjadi satu dari empat wanita
utama sepanjang sejarah. Rasul bahkan pernah bersabda, "Wanita-wanita
terbaik sepanjang sejarah adalam Maryam binti 'Imran, Khadijah binti
Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asyiah, istri Fir'aun," hadits
riwayat Ahmad. Ibn Abbas juga meriwayatkan, Rasulullah bersabda,
"Sebaik-baik perempuan yang menghuni surga adalah Khadijah biti
Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti 'Imran, dan Asyiah,
istri Fir'aun."
Di antara istri-istri Rasulullah, Khadijah pun
memiliki keistimewaan dibanding yang lain. Rasulullah tak pernah
melupakan Khadijah meski telah menikah dengan wanita lain. Beliau selalu
mengenang cinta istri pertamanya dan menjalin silaturahim dengan
keluarga Khadijah. Rasulullah pernah menyembelih seekor kambing kemudian
membagikan dagingnya ke teman-teman Khadijah.
"Saya
memperhatikan teman-temannya karena ia memiliki tempat khusus di hati
saya," ujar Rasul. Beliau juga seringkali menceritakan kebaikan-kebaikan
Khadijah kepada shahabat bahka kepada istri-istrinya. Aisyah, yang
merupakan istri favorit nabi pun tak pernah merasa cemburu pada istri
Rasulullah yang lain kecuali kepada Khadijah. Menurut Aisyah, setiap
kali Rasulullah menceritakan tentang Khadijah, maka beliau akan
berbicara lebar, memujinya dan berdoa bagi pengampunannya.
Selain
itu, Khadijah lah yang memberikan keturunan kepada nabi. Hanya dua
istri Rasul yang melahirkan anak, yakni Khadijah dan Maria Al-Qibtiya.
Namun dari Khadijah lah keturunan Rasul yang terus hidup dan tak
terputus. Dari Maria, Rasulullah mendapatkan putra bernama Ibrahim,
namun meninggal di masa kecil. Dari Khadijah, terdapat dua putra dan
empat putri. Namun dua putra nabi dan Khadijah pun meninggal di masa
kecil.
Namun empat putri nabi dari Khadijah tumbuh dewasa dan
menjadi pembela agama Allah. Mereka yakni Zainab, Ruqayyah, Ummu
Kultsum, dan Fatimah. Keempatnya bahkan mengikuti Rasul saat hijrah ke
Madinah. Zainab menikah dengan Abu 'Aas bin Rabi'ah, Ruqayyah menikah
dengan Utsman bin Affan. Ketika Ruqayyah meninggal, Utsman menikahi Ummu
Kultsum. Sedangkan Fatimah menikah dengan 'Ali bin Abi Thalib.
Tiga
putri pertama Rasul meninggal ketika Rasulullah masih hidup. Sementara
si putri bungsu, Fatimah sempat memberikan cucu kepada nabi yakni Hasan
dan Husein. Fatimah Az-Zahra wafat enam bulan setelah wafatnya
Rasulullah.
No comments:
Post a Comment