Gurun pasir (ilustrasi)
Bertemu Muhammad
“Khadijah: The True Love Story of Muhammad" mengkisahkan awal mula
pertemuan Khadijah dan Rasulullah dalam urusan bisnis. Saat itu
Rasulullah belum diutus sebagai seorang nabi dan Rasul.
Suatu
hari, sang ratu bisnis mendengar kabar tentang pemuda yang sangat
terpercaya di kalangan Arab, dialah Rasulullah Muhammad. Tertarik
menjadikan pemuda itu karyawannya, Khadijah pun memanggilnya.
“Saya
memanggil Anda berdasarkan apa yang kudengar dari orang-orang tentang
perkataan Anda yang jujur, integritas Anda yang terpercaya, dan akhlak
Anda yang mulia. Saya memilih Anda untuk menangani urusan-urusan
perdagangan dan akan saya bayar Anda dua kali lipat dari apa yang biasa
kuberikan kepada selain Anda," ujar Khadijah kepada Rasulullah.
Nabiyullah Muhammad pun menerima tawaran Khadijah tersebut dengan senang
hati.
Khadijah pun mengirim Rasulullah sebagai pemimpin kafilah
dagang ke negeri Syam. Seorang budak kepercayaan Khadijah bernama
Maysarah pun ikut serta dalam kafilah tersebut. Dalam perjalanan
tersebut, seorang rahib Yahudi yang dikenal memiliki wawasan agama yang
luas, Nestora bertanya pada Maysarah, siapa gerangan pemimpin kafilah
dagang yang ia ikut serta didalamnya.
Maysarah pun mengabarkan
tentang reputasi Rasulullah yang dikenal jujur dan cerdas. Nestora
kemudian mengatakan bahwa orang tersebut merupakan bakal nabi yang
diutus Allah.
Segala pengalaman Maysarah dalam mengikuti kafilah
dagang Rasulullah pun dikabarkan kepada Khadijah. Maysarah bahkan
mengatakan melihat dua malaikat membawa awan diatas kepala nabi untuk
melindunginya dari terik matahari. Khadijah pun mulai terpesona dengan
pribadi Rasulullah. Apalagi setelah mengetahui hasil perdagangan sang
Al-Amin.
Bisnis Khadijah di negeri Syam semakin besar, laba yang
dihasilkan meningkat tajam. Keputusan Khadijah memilih Muhammad sebagai
tangan kanan bisnisnya menjadi keputusan tepat. Ia pun terus bermitra
dengan Rasulullah dalam menjalankan bisnis tersebut. (bersambung)
Reporter : Afriza Hanifa |
Redaktur : Heri Ruslan |
No comments:
Post a Comment