Masa-masa Keemasan Peradaban Islam

Satu-satunya peradaban yang dikaitkan dengan agama adalah ‘peradaban Islam’. Peradaban-peradaban lain tidak mendasarkan diri mereka pada agama. Kita tidak mendengar adanya ‘peradaban Kristen’, ‘peradaban Yahudi’ atau peradaban Buddha’.

“Peradaban Islam’ bukanlah terjadi pada masa kejayaan kekaisan Ottoman Turki, sebab itu adalah peradaban Turki. Justru “Peradaban Islam” sebenarnya adalah masa keemasan Islam jauh sebelum kekaisaran Ottoman muncul di panggung dunia. Mari kita lihat masa-masa keemasan Islam itu.

Peradaban-peradaban besar di masa lampau mewariskan bukti atas prestasi-prestasi mereka. Peradaban Roma, Yunani, Maya dan China. Peradaban Mesir melahirkan Pyramid yang sekarang dikagumi dunia, China dengan tembok chinanya, dan lainnya. Lantas bagaimana dengan “Peradaban Islam”. Contoh sisa2 peradaban Islam adalah Mesjid Ummayah di Damascus? Ini adalah bekas Gereja Kristen yang berhasil diambil alih umat Islam dan berhasil diubah menjadi mesjid. Tanpa peradaban yang tinggi, tentu pengambil alihan ini tidak akan terjadi.

Peradaban-peradaban  Islam memiliki prestasi-prestasi besar yang jelas asal-usulnya. Peradaban Islam dimulai dengan wilayah Mekkah dan Medinah. Di sana kita bisa lihat sisa-sisa peradaban Islam yang berupa Kabah yang berwujud kotak kubus berwarna hitam, dan batu hitam yang sampai saat ini masih dapat kita saksikan dan cium ketika kita melakukan kewajiban berhaji. Dan peradaban Islam ini kini semakin besar dengan dilakukannya renovasi besar2an di sekitar lingkungan Kabah yang menjadi kiblat kaum muslim untuk beribadah. Peradaban Islam memungkinkan dibangunnya hotel2 besar di sekitar Kabah lengkap dengan segala fasilitas modernnya. Sekali lagi, peradaban Islam terbukti memberi banyak manfaat bagi dunia.

Contoh peradaban masa keemasan Islam adalah juga dapat kita saksikan di masa penjajahan di Spanyol misalnya. Umat Islam berhasil mengambil alih bangunan-bangunan milik orang Spanyol yang kafir. Coba saja kalau peradaban Islam tidak berhasil masuk Spanyol pada masa itu, tentu Spanyol tidak akan semaju seperti sekarang ini.

Peradaban Islam terus berkembang dengan begitu sehat dan umatnya semakin memiliki kemampuan berpikir secara kritis. Akhirnya peradaban Islam berhasil menemukan konsep “Nol” yang tanpanya tidak mungkin ada komputer. Konsep ‘nol’ bukanlah berasal dari India seperti yang didengung2kan selama ini, melainkan oleh Islam semasa pendudukan Islam di daratan India. Kalau saja umat Islam membunuh para orang India yang menemukan angka “Nol” ini, tentu angka “Nol” tidak akan pernah ada, jadi wajarlah kalau Islam dapat disebut sebagai punya andil besar dalam penemuan angka “Nol”. Demikian juga angka2 ‘Arab’ lainnya yang diperoleh ketika Islam menguasai daerah2 kafir di Babylonia.

Islam menerjemahkan karya-karya filsuf Yunani: Socrates, Aristotle, dll., dan tanpa terjemahan yang dilakukan oleh umat Islam maka peradaban Eropa akan lenyap dan Eropah tidak akan semaju seperti sekarang ini. Jadi wajar orang Eropah harus berterima kasih kepada peradaban Islam. Terjemahan-terjemahan tersebut dibuat di negara-negara pendudukan Islam seperti Iraq dan Levant. Walau terjemahan2 tersebut tidak dilakukan langsung oleh umat Islam, tetapi karena dilakukannya di negara2 yang mayoritas Islam maka umat Islam juga harus disebut sebagai punya andil besar bagi dibuatnya terjemahan2 tersebut. Seperti kita tahu bahwa terjemahan2 tersebut dilakukan melalui tangan2 orang Kristen Assyria yang hidup dibawah perlindungan Islam. Coba kalau umat Islam tidak melindungi orang2 Kristen Assyria ini, tentu terjemahan2 tersebut tidak akan pernah ada dan Eropah tidak akan semaju seperti sekarang ini.

Peradaban Islam adalah peradaban di mana kita memasukkan budaya Arab di dalam kehidupan sehari2 kita. Kebudayaa2 penduduk Asli bukanlah budaya Islam jadi harus dibuang. Untung saja dulu peradaban islam belum mengenal yang namanya bom, kalau sudah mengenal pasti Piramid Giza di Mesir tidak ada lagi karena pyramid bukanlah budaya Islam melainkan kafir laknatullah.  Tentu hal ini tidak berlaku pada patung Bamiyan Buddha raksasa di Afghanistan yang berusia 2500 tahun. Sewaktu peradaban Islam telah belajar menggunakan bahan peledak, kita bisa dengan gampang menghancurkannya sambil memuji kebesaran Allah SWT. Peradaban lain hanya bisa menyaksikan penghancuran itu dengan mulut ternganga, karena peradaban2 lain ini begitu tololnya, karena mengagumi benda mati seperti patung Buddha. Ribuan kuil-kuil Hindu kita berhasil rubah menjadi mesjid-mesjid, dan masih bisa kita saksikan sampai saat ini. Inilah bukti2 masa peradaban Islam.

Peradaban Islam berhasil mengangkat harkat martabat penduduk asli benua India yang dulunya kafir dan berhasil kuil-kuil mereka menjadi mesjid-mesjid. Inilah salah satu sumbangsih Islam bagi kemajuan India sehingga India bisa mencapai kemajuan ekonomi yang begitu hebat seperti sekarang ini. Tanpa Islam, India tidak akan mungkin seperti sekarang melainkan hidup dalam kesusahan.

Demikianlah sedikit masa2 keemasan Islam.
Amir S

No comments: