Ilmuwan Berhasil Inskripsi 30 Lebih Batu Nisan di Lamuri

Ilmuwan teliti situs Lamuri di Lamreh, Aceh Besar. @Fauzan
Ilmuwan teliti situs Lamuri di Lamreh, Aceh Besar. @Fauzan
Peneliti juga menemukan benteng pertahanan di sejumlah titik, mulai dari pesisir pantai Lamreh hingga bukit Leubok, Aceh Besar.


TIM arkeolog Aceh yang sedang meneliti situs Lamuri, Lamreh, Aceh Besar, telah berhasil mengidentifikasi ratusan batu nisan berbagai tipe dan jenis. Mereka juga berhasil menginkripsi 30 lebih nama yang tertera di batu nisan.

Hal ini disampaikan Dr Husaini Ibrahim, MA, saat diwawancarai ATJEHPOST.co, Sabtu, 4 Oktober 2014. Ia mengatakan kebanyakan batu nisan yang berhasil ditemukan dalam kondisi patah dan tulisannya sudah memudar.

"Ini karena dipengaruhi faktor oksidasi seiring perubahan zaman karena batu nisan ini umumnya berasal dari abad 14," katanya.

Selain itu, ilmuwan juga kesulitan mengenali sejumlah nama yang terdapat di batu nisan tersebut karena kondisinya yang sudah tidak utuh.

"Tim arkeolog juga akan melakukan ekskavasi atau penggalian di sejumlah lokasi penelitian dikarenakan pada tahun sebelumnya juga pernah menemukan sebuah guci aluminium. Tepatnya dekat nisan milik Sultan Abdullah," katanya.

Sebelumnya diberitakan tim dari tiga universitas meneliti situs Lamuri di Lamreh, Aceh Besar. Penelitian ini melibatkan Pusat Penyelidikan Arkeologi Global (PPAG) USM Malaysia, Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) Unsyiah, dan Program Studi Magister Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

Penelitian akan dilakukan selama 15 hari dan telah menemukan sejumlah bukti-bukti peradaban masa lalu, yang diperkirakan berasal dari zaman pra sejarah, Hindu-Budha, dan masa pra Islam. Peneliti juga menemukan benteng pertahanan di sejumlah titik, mulai dari pesisir pantai Lamreh hingga bukit Leubok, Aceh Besar. Bangunan benteng ini diperkirakan dibangun pada abad 4 Masehi.[]

No comments: