Jelajah Tadabbur Alam dan Sirah di Spanyol Andalusia [1]
Girralda Tower of Sevilla awalnya adalah menara Masjid Agung Sevilla yang selesai didirikan oleh Khalifah Abu Ya'qub. Konon di menara Girralda itulah Copernicus melakukan penelitiannya
Peradaban Islam di Andalusia adalah salah satu yang termegah dan terlama dalam sejarah Islam. Kekuasaan Islam di Spanyol Andalusia dimulai tahun 711 saat dakwah Islam dibawa oleh Musa bin Nushair dan Panglima Thariq bin Ziyad, hingga 1492 M saat Raja Muslim Granada terakhir Abu Abdillah Muhammad bin Al-Ahmar As-Shaghir menyerah dan mengakui kekalahannya kepada Raja Ferdinand II dan Ratu Isabella hingga cahaya Islam terbenam di bumi Eropa Barat.
Kejayaan Islam di Andalusia melalui beberapa fase penting. Pertama, Fase futuh Andalusia oleh Panglima Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair tahun 92-95 H/711-714 M. Fase kedua, fase kegubernuran dibawah Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus selama tahun 95-138 H/715-758 M.
Puncak kejayaannya di masa pemerintahan Abdurrahman Al-Ghafiqi yang mencoba melakukan futuhat di Prancis namun gagal dalam Pertempuran Balath Syuhada atau Battle of Tours Portiers tahun 114 H. Fase ketiga adalah fase Dinasti Umayyah II yang dimulai dari pemerintahan Abdurrahman Ad-Dakhil yang melarikan diri dari Damaskus saat tumbangnya Daulah Umayyah oleh Bani Abbas yang merebut dan memindahkan ibu kota khilafah ke Baghdad tahun 138 H. Fase ini berlangsung dari tahun 138 sampai 422 H/758-1033 M. Kejayaan peradaban Islam di Andalusia dipuncaki oleh Abdurrahman 1 (Ad-Dakhil), Abdurrahman 2 (Al-Awsath) dan Abdurrahman 3 (An-Nashir). Di era mereka inilah pembangunan Cordoba sebagai ibu kota Andalusia dimulai.
Cordoba bertransformasi sebagai kota termaju dan paling modern di dunia saat itu. Masjid Agung Cordoba, Universitas Cordoba dan Istana Azzahra adalah ikon utama kejayaan Islam di Andalusia.
Masjid termegah di Eropa, universitas pusat ilmu pengetahuan dunia dan Istana termewah di seantero Eropa. Kecantikan dan kemajuan kota Cordova hanya dapat disaingi oleh Konstantinopel ibu kota Romawi Timur dan Baghdad ibu kota Daulah Abbasiyah di zamannya.
Fase Keempat, adalah fase dinasti kecil berbasis kesukuan. Dinasti ini terkoyak menjadi 22 dinasti di masing-masing kota Andalusia. Ini mulai memasuki masa kemunduran. Namun masih bisa diselamatkan oleh penguasa-penguasa Muslim di Maghribi seperti Daulah Murabithun dan Muwahhidun. Hingga berakhir tahun 1492 M.
Tanggal 5 Maret kemarin, saya bersama rombongan menapakkan kaki untuk menap sejarah jejak-jejak kejayaan Islam di Spanyol ini. Inilah beberapa catatanya.
Sevilla
Romula Agusta namanya di era administrasi zaman Romawi. Sevilla nama kota cantik ini di era Visigoth. Isybiliyyah atau إشبيلية namanya saat menjadi ibu kota wilayah Andalusia di bawah kekuasaan pemerintahan Islam di zaman Dinasti Muwahhidun asal Maghribi di ujung Timur Afrika Utara. Tak jauh letaknya dari Tarifa dan Gibraltar sebagai titik masuk, pasukan Muslim dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad segera menaklukkan Sevilla.
Kota itu telah berada di bawah kekuasaan Islam selama lebih kurang 500 tahun. Sejumlah penguasa Muslim silih berganti menguasai Sevilla dari abad ke-8 M hingga 13 M.
Para penguasa Muslim tersebut berasal dari Dinasti Umayyah, Dinasti Murabitun (Almoravid), dan Dinasti Muwahiddun (Almohad).
Di masa lalu, Sevilla merupakan kota peradaban dunia. Hingga abad ke-9 M, kawasan perkotaan di Sevilla masih menyisakan banyak jejak peninggalan bangsa Romawi. Pada masa Romawi, kota ini bernama Romula Agusta.
Namun, ketika kota ini jatuh ke tangan umat Muslim, penguasa Muslim saat itu, Khalifah Abdurrahman II dari Dinasti Umayyah, segera memerintahkan untuk melakukan rekonstruksi besar-besaran bangunan peninggalan Romawi. Salah satunya adalah memerintahkan agar tembok kota dibangun kembali serta diperkuat. Begitu pula kawasan permukiman yang terletak di sisi timur dan utara.
Pembangunan terus berlanjut hingga Khalifah Abu Ya’qub Yusuf memindahkan ibu kota ke Sevilla. Termasuk di antaranya merekonstruksi Istana Alcazar. Khalifah juga membangun beberapa masjid besar.
Salah satunya adalah Masjid Agung Sevilla yang didirikan pada 1171-1172 M, yang kini telah berubah menjadi gereja dengan nama Santa Maria de la Sede. Hingga kota itu direbut oleh pasukan Nasrani pimpinan Ferdinand III dari Kastila di tahun 1248, sudah terdapat sebanyak 72 unit masjid di seluruh Sevilla.
Girralda Tower of Sevilla awalnya adalah menara Masjid Agung Sevilla yang selesai didirikan oleh Khalifah Abu Ya’qub. Konon di menara Girralda itulah Copernicus melakukan penelitiannya.
Masjid Jami’ Cordoba merupakan salah satu unsur peradaban Cordoba yang sangat penting dan masih tetap bertahan hingga sekarang. Masjid tersebut dalam bahasa Spanyol disebut Mezquita, yang diambil dari kata masjid.
Masjid ini adalah masjid yang paling masyhur di Andalusia, bahkan di seluruh Eropa. Namun, sekarang masjid ini dijadikan sebagai katedral. Masjid ini mulai dibangun Abdurrahman ad-Dakhil tahun 170 H / 786 M., kemudian diteruskan oleh putranya Hisyam dan khalifah-khalifah setelahnya.
Setiap khalifah memberikan sesuatu yang baru kepada masjid tersebut, dengan memperluas dan memperindahnya agar menjadi masjid yang paling indah di Cordoba dan masjid terbesar di dunia saat itu.
Penulis kitab ar-Raudh al-Mi’thar mengatakan, “Di Kota Cordoba ini teradapat sebuah masjid yang sangat terkenal dan sering disebut-sebut. Masjid itu adalah masjid terbesar di dunia, luas, dengan teknik pembangunan yang modern, bentuk yang indah, dan bangunan yang sempurna.”
Para khalifah memberikan perhatian yang besar terhadap Masjid Cordoba ini. Mereka memberikan tambahan demi tambahan, penyempurnaan demi penyempurnaan hingga mencapai tingkat yang sempurna, bangunan yang membuat kagum, dan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
Tidak ada masjid kaum Muslimin yang menyerupai masjid ini dari segi keindahan, luas, dan besarnya. Separuh masjid dibuat beratap dan separuhnya lagi tidak. Jumlah lengkungan bangunan yang beratap ada empat belas. Ada 1000 tiang, baik tiang yang besar ataupun kecil. Ada 113 sumber penerangan, penerangan yang terbesar terdapat 1000 lampu dan yang paling kecil memuat 12 lampu.
Pagi itu kami menyusuri jejak keagungan Islam di Cordoba. Bertepatan hari Ahad (8/3/2020) jam 11.30 semua area utama Mezquita harus dikosongkan dr turis karena penyelenggaraan misa katolik.
Sedih dan sakit rasanya disuruh keluar Mezquita dan dentang lonceng bertalu-talu hampir tiap jam di Mezquita pada hari Ahad. (tulisan Fahmi Salim Zubair) – (BERSAMBUNG)
No comments:
Post a Comment