Jejak Ratu Kalinyamat, Pejuang Keturunan Demak Islam
Jadi, menurut Lestari yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, setelah sejumlah hasil kajian melengkapi persyaratan administrasi pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, yang sangat menentukan adalah langkah politik dan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan di daerah.
Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat, Ratno Lukito, mengungkapkan, saat ini timnya memiliki delapan sumber primer yang mencatat sepak terjang Rainha de Japara antara lain pada pristiwa peperangan pada tahun 1551, 1564, 1565, 1574 di Malaka dan Ambon saat menyerang keberadaan Portugis.
Dukungan sejumlah hasil kajian yang mendukung bahwa Rainha de Japara adalah Ratu Kalinyamat, menurut Ratno, memperkuat bukti ilmiah terkait eksistensi putri Sultan Trenggono itu, di nusantara ini.
Rektor Universitas Islam Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara, Sa'dullah Assa'idi, berpendapat, mewujudkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional adalah perjuangan suci.
Fakta sejarah yang ada saat ini adalah...
Fakta sejarah yang ada saat ini adalah salah satu bukti eksistensi yang sudah terverifikasi, ujar Sa'dullah, bahwa Ratu Kalinyamat mampu menguasai nusantara, bahkan Asia di masa lalu. Kondisi itu, menurut dia, patut diteladani warga bangsa ini.
Proses pengungkapan sejarah, seperti eksistensi Ratu Kalinyamat, jelas Ganjar, perlu waktu. Namun, ujarnya, dalam prosesnya akan mempertebal kebanggaan kita sebagai bangsa.
Tim Riset Ratu Kalinyamat, Daya Wijaya mengungkapkan, di masa abad ke-16 perempuan yang melakukan aktivitas perdagangan adalah hal yang biasa.
Di masa itu, jelas Daya, Ratu Kalinyamat bukan hanya berperang untuk membela Jepara, tetapi lebih luas lagi untuk membebaskan koloni-koloni Portugis di Nusantara.
Pengamat Militer, Pertahanan, Keamanan dan Maritim, Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan, eksistensi Ratu Kalinyamat di nusantara dan Asia karena dia memiliki dukungan kekuatan militer, budaya dan ekonomi.
Dosen Sejarah Universitas Diponegoro, Chusnul Hayati mengungkapkan, berdasarkan kajian terhadap sumber-sumber sejarah nusantara, Ratu Kalinyamat dan Retno Kencono adalah orang yang sama.
Dalam pandangan Profesor Vitor Teixera dari Catolica Universidade Portuguesa, Porto, Ratu Kalinyamat adalah pemimpin yang kuat dan ditakuti lawan-lawannya. Ratu Kalinyamat, menurut Vitor, juga berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa dengan menggalang aliansi dengan kesultanan Aceh dan Johor. Bahkan, menurut Vitor, Ratu Kalinyamat tergolong tokoh pertama antikolonial.
Di akhir acara, jurnalis senior Saur Hutabarat menyayangkan ketidakhadiran Bupati Jepara dalam seminar tersebut. Padahal, jelasnya, dalam tahapan seseorang untuk menjadi pahlawan nasional, memerlukan keterlibatkan bupati sebagai pemangku kepentingan di daerah untuk mengusulkan ke pemerintah pusat.Rol
No comments:
Post a Comment