Perbedaan Abu Thalib dan Abu Lahab Kali Pertama Merespons Dakwah Nabi

Sebelum Nabi Muhammad SAW berbicara, Abu Lahab sudah mendahuluinya. Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setelah turun Ayat 214 Surat Asy-Syuara adalah mengundang Bani Hasyim. Mereka memenuhi undangan ini, yaitu beberapa orang dari Bani Al-Muththalib bin Abdi Manaf yang jumlahnya ada 45 orang. 

Sebelum Nabi Muhammad SAW berbicara, Abu Lahab sudah mendahului angkat bicara.

"Mereka yang hadir di sini adalah paman-pamanmu sendiri dan anak-anaknya. Maka bicaralah jika ingin berbicara dan tidak perlu bersikap kekanak-kanakan. Ketahuilah bahwa tidak ada orang Arab yang berani mengernyitkan dahi terhadap kaummu. Dengan begitu aku berhak menghukummu," kata Abu Lahab, dikutip dari Sirah Nabawiyah yang ditulis Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

"Biarkanlah urusan bani bapakmu. Jika engkau tetap bertahan pada urusanmu ini, maka itu lebih mudah bagi mereka daripada seluruh kabilah Quraisy menerkammu dan semua bangsa Arab ikut campur tangan. Engkau tidak pernah melihat seorang pun dari bani bapaknya yang pernah berbuat macam-macam seperti engkau perbuat saat ini," kata Abu Lahab kepada Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW hanya diam dan sama sekali tidak berbicara dalam pertemuan itu.

Kemudian Nabi Muhammad SAW mengundang mereka untuk yang kedua kalinya. Rasulullah SAW tetap menjalankan perintah Allah SWT dalam Surat Asy-Syuara Ayat 214.

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَۙ 

wa andzir ‘asyîratakal-aqrabîn

Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat. (QS Asy-Syuara Ayat 214)

Dalam pertemuan kedua itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Segala puji bagi Allah dan aku memuji-Nya, memohon pertolongan, percaya dan tawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya." 

Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, "Sesungguhnya seorang pemandu itu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain Dia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus dan kepada manusia secara umum. Demi Allah, kalian benar-benar akan mati layaknya sedang tidur nyenyak dan akan dibangkitkan lagi layaknya bangun tidur. Kalian benar-benar akan dihisab terhadap apa pun yang kalian perbuat, lalu di sana ada surga yang abadi dan neraka yang abadi pula."

Perbedaan Respon Abu Thalib dan Abu Lahab

Abu Thalib berkata, "Kami tidak suka menolongmu, menjadi penasihatmu dan membenarkan perkataanmu. Orang-orang yang menjadi bani bapakmu ini sudah bersepakat. Aku hanyalah segelintir orang di antara mereka."

"Namun akulah orang yang pertama kali mendukung apa yang engkau sukai. Maka lanjutkanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, aku senantiasa akan menjaga dan melindungimu, namun aku tidak mempunyai pilihan lain untuk meninggalkan agama Bani Abdul Muththalib," ujar Abu Thalib.

Abu Lahab berkata, "Demi Allah, ini adalah kabar buruk. Ambillah tindakan terhadap dirinya sebelum orang lain yang melakukannya."

Abu Thalib menimpali, "Demi Allah kami tetap akan melindungi selagi kami masih hidup."

Demikian perbedaan respon Abu Lahab dan Abu Thalib. Abu Lahab mengusulkan untuk segera menghukum Nabi Muhammad SAW oleh kaumnya sendiri sebelum dihukum oleh kaum lain yang menentang agama Islam yang dibawanya.

Namun, Abu Thalib berjanji akan melindungi Nabi Muhammad SAW menjalankan perintah dari Allah SWT. Akan tetapi Abu Thalib berkata bahwa tidak bisa meninggalkan agama yang diyakini kaum atau Bani Abdul Muththalib.rol

No comments: