Dikeluarkan dari Surga, Nabi Adam Jadi Petani di Bumi untuk Cukupi Kebutuhan Sehari-hari?

Tidak ada dalil kuat tentang profesi Nabi Adam selama hidup di bumi Red: Nashih Nashrullah Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah
Foto: dok. Kemenag.go.id
Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah 300 tahun terpisah
Nabi Adam alaihissalam akhirnya berkumpul dengan Hawa lalu kemudian tinggal bersama keluarganya. Apakah yang dilakukan Nabi Adam untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya? Apakah benar beliau berprofesi sebagai petani?

Sejauh ini tidak disebutkan dalam Alquran dan sunnah, bahwa Adam 'alaihissalam adalah seorang petani, tetapi disebutkan dalam beberapa kitab sunnah - dan kitab-kitab tafsir dan sejarah lainnya - dengan cara yang tidak berdasar, bahwa dia adalah seorang petani.

عن عبد الله بن عباس -رضي الله عنهما- أنه قال لرجل جالس عنده، وهو يحدث أصحابه: ادنُ مني. فقال له الرجل: أبقاك الله، واللهِ ما أحسن أن أسألك كما سأل هؤلاء، فقال: ادنُ مني؛ فأحدثك عن الأنبياء المذكورين في كتاب الله، أحدّثك عن آدم: إنه كان عبدًا حراثًا، وأحدّثك عن نوح: إنه كان عبدًا نجارًا، وأحدثك عن إدريس: إنه كان عبدًا خياطًا

Dari Abdullah bin Abbas -raḍiyallāhu 'anhumā-, dia berkata kepada seseorang yang sedang duduk di sana, ketika dia sedang berbicara dengan para sahabatnya. “Mendekatlah kepadaku.” Orang itu berkata, "Semoga Allah menjagamu. Demi Allah tidaklah aku bersikap baik bertanya kepadamu sebagaimana mereka bertanya.” Lalu Ibu Abbas berkata, "Mendekatlah kepadaku, aku akan menceritakan kepadamu tentang para nabi yang disebutkan di dalam Kitab Allah, aku akan menceritakan kepadamu tentang Adam. Dia adalah seorang budak petani, dan aku akan menceritakan kepadamu tentang Nuh. Dia adalah seorang hamba tukang kayu, dan aku akan bercerita tentang Idris: Dia adalah seorang hamba tukang jahit…” (HR Hakim)

Namun, riwayat ini dianggap bermasalah oleh banyak kalangan. Ibnu Hibban al-Busti dalam al-Majruhin menjelaskan, salah satu perawi yaitu Abdul Mun’im memalsukan hadits atas nama ayahnya dan perawi lainnya dari deretan orang-orang terprecaya. Dia tidak boleh dijadikan rujukan.

Meskipun tidak ada teks eksplisit dalam Alquran dan tidak ada hadits otentik dalam sunnah yang menunjukkan bahwa Adam adalah seorang petani, ditemukan beberapa penafsiran dan catatan sejarah yang mengindikasikan bahwa dia mengolah tanah dan mengerjakannya setelah turun ke dunia.

photo
Enam golongan orang yang masuk surga (ilustrasi) - (republika)

 Hal ini seperti ini apa yang diriwayatkan oleh Thabari dalam tafsirnya ketika menafsirkan QS Thaha ayat 117:

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ“Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.”

Imam Thabari menjelaskan tentang celaka yang dimaksud yaitu diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair berkata, "Seekor lembu merah diturunkan kepada Adam, lalu dia membajak di atasnya dan mengusap keringatnya.”

Inilah yang dimaksud dengan celakanya. Ini juga yang ditegaskan Al-Qurthubi dalam Tafsirnya, Al-Alusi dalam Ruh al-Ma'ani, dan lain-lain.

Imam al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya saat menafsirkan surat Al-Anbiya ayat 81:

قد أخبر الله تعالى عن نبيه داود -عليه السلام- أنه كان يصنع الدروع، وكان أيضًا يصنع الخوص، وكان يأكل من عمل يده، وكان آدم حراثًا، ونوح نجارًا، ولقمان خياطًا، وطالوت دباغًا.

Allah SWT telah menceritakan tentang Nabi Daud 'alaihissalam bahwa beliau biasa membuat baju besi, beliau juga biasa membuat anyaman, beliau biasa makan dari hasil kerja tangannya, Adam seorang pembajak, Nuh seorang tukang kayu, Luqman seorang penjahit, dan Thalut seorang penyamak kulit.

Dengan demikan, tidak ada dalam Alqurna yang secara eksplisit menggambarkan Adam sebagai seorang petani. Mungkin siapa pun yang menggambarkannya seperti itu mengambilnya dari jumlah total dari apa yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat, tafsir, narasi sejarah, dan lain-lain.

No comments: