Benarkah Makam Nabi Zulkifli Ada di Balik Reruntuhan Tembok Besar China? Bagaimana Sosok Utusan Allah Ini?
Penemuan makam di reruntuhan Tembok Besar China tengah viral, karena ditengarai adanya makam seorang nabi yakni Nabi Zulkifli alaihissalam. Foto youtube
Platform media sosial tengah diramaikan tentang ditemukannya makam yang diduga milik Nabi Zulkifli di balik reruntuhan Tembok Besar China . Benarkah dan bagaimana sebenarnya sosok Nabi Zulkifli ini dalam Islam?
Kabar hebohnya penemuan makam salah satu nabi Allah ini, pertama kali mencuat lewat unggahan video pendek yang menampilkan reruntuhan sebuah struktur batu tua di kawasan Tembok Besar, tepatnya di Provinsi Xinjiang, Tiongkok.
Penemuan ini terjadi saat tim restorasi tengah memperbaiki bagian Tembok Besar China yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor di awal tahun 2025 ini.
Dalam video yang diunggah di medsos tersebut, tim arkeologi tengah melakukan ekskavasi, mereka menemukan struktur pintu lengkung dengan ukiran batu yang tidak lazim pada arsitektur Dinasti Ming atau Qing. Penemuan ini segera menarik perhatian karena adanya kaligrafi Arab yang menghiasi dinding luar dan dalam makam tersebut.
Temuan struktur asing di balik dinding tua itu pun langsung menjadi bahan diskusi dan ramai diperbincangkan, terutama di kalangan netizen Muslim. Tak butuh waktu lama, spekulasi pun berkembang bahwa bangunan tua itu merupakan makam seorang nabi, bahkan disebut-sebut sebagai makam Nabi Zulkifli Alaihissalam.
Bahkan konon, kaligrafi Arab yang ditemukan di dinding makam memuat potongan ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk Surah Al-Anbiya ayat 107 dan Surah Ya-Sin ayat 12. Selain itu, ditemukan juga kain dengan sulaman emas seperti doa-doa dalam bahasa Arab, yang menutupi sebuah nisan batu putih.
Meskipun berita ini menarik perhatian publik dan menggugah rasa penasaran, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Tiongkok, lembaga arkeologi, maupun badan internasional terkait klaim bahwa itu adalah makam Nabi Zulkifli.
Sejumlah pakar sejarah pun menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menanggapi kabar ini. Menurut mereka, tidak cukup hanya mengandalkan visual atau ornamen yang tampak "mirip Arab" untuk memastikan identitas suatu situs sejarah. Dibutuhkan penelitian arkeologis yang mendalam, termasuk analisis karbon, bahasa, dan konteks sejarah lokal. Selain itu, hingga kini tidak ada catatan sejarah yang pasti menyebutkan lokasi makam Nabi Zulkifli.
Sosok Nabi Zulkifli dalam Islam
Dalam tradisi Islam, Nabi Zulkifli dikenal sebagai nabi yang sabar dan saleh, namun informasi tentang tempat wafat dan dimakamkannya beliau sangat minim dan simpang siur. Beberapa pendapat menyebutkan beliau wafat di kawasan Timur Tengah, seperti Damaskus atau Irak, tapi itu pun masih berupa dugaan tanpa bukti fisik.
Walau klaim makam Nabi Zulkifli masih belum jelas, kehadiran Islam di Tiongkok bukanlah hal baru. Sejak abad ke-7 Masehi, Islam telah masuk ke wilayah Tiongkok lewat jalur perdagangan. Beberapa komunitas Muslim telah lama eksis di daerah seperti Xi'an dan Xinjiang. Maka, tidak mustahil ditemukan peninggalan berbau Islam di beberapa wilayah, termasuk ukiran atau nisan dengan tulisan Arab. Tapi itu tidak otomatis membuktikan bahwa itu adalah makam seorang nabi.
Dalam Islam sendiri, mencatat terdapat ribuan nabi yang mengemban risalah tauhid, mengesakan dan menyembah Allah SWT. Di antara jumlah tersebut, yang wajib diketahui hanya 25 nabi. Di antara Nabi yang mengemban misi kenabian tersebut adalah Nabi Zulkifli alaihissalam.
Sejatinya, tidak banyak kisah sejarah Nabi Zulkifli yang dituliskan dalam Al Quran. Berikut ini sejumlah fakta seputar Nabi Zulkifli yang dirangkum dari berbagai sumber.
Fakta-fakta tentang Nabi Zulkifli
1. Dua ayat Al Qur'an yang menyebut Nabi Zulkifli
Yakni pada surat Al Anbiyaa dan surat Shad.
إِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (QS al-Anbiya 85).
وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ وَكُلٌّ مِنَ الْأَخْيَارِ
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS Shad 48)
2. Nabi Ayyub ayah Nabi Zulkifli
Al Hafizh Ibn Katsir dalam kitabnya yang telah diterjemahkan menjadi Kisah Para Nabi dan Rasul, menempatkan Zulkifli pada urutan ke-12. Dia berada di bawah Nabi Ayyub, yang dikatakan adalah ayah dari Zulkifli. Ibunya bernama Rahmah
3. Perdebatan Status Kenabian Zulkifli
Masih ada silang pendapat di kalangan ulama terhadap status kenabian Zulkifli. Seperti diungkapkan Ibn Jarir dan Ibn Najih meriwayatkan dari Mujahid, ia bukanlah seorang nabi, melainkan seorang yang saleh dan hakim yang adil.
Begitu pula, pandangan Muhammad bin Jarir al Tabari. Ia menganggap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi.
Akan tetapi, sebagian ulama dan fukaha berpegang pada penjelasan Al Quran akan Zulkifli. Ibn Katsir menyatakan, sanjungan Al Quran kepada Zulkifli bersamaan dengan para nabi yang lain. ''Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi,'' kata Ibn Katsir.
Menurut versi lain, ia nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia juga membangun Kota Kifl di Irak.
4. Bernama asli, Basyar
Nama asli Nabi ZUlkifli adalah Basyar. Basyar-lah satu-satunya yang selamat dari reruntuhan rumah yang menewaskan semua anak Nabi Ayyub.
5. Memiliki sifat sabar, adil dan teguh pendiriannya
Nabi Zulkifli mewarisi sifat mulia ayahnya, yakni sabar, adil, dan teguh dalam pendirian.
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ
''Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami.'' (QS An Anbiyaa: 85-86).
6. Hidup di negara yang dipimpin raja yang arif dan bijaksana
Nabi Zulkifli hidup di sebuah negara yang dipimpin seorang raja yang arif bijaksana. Situs wikipedia menyebutkan sebagai Raja Ilyassa (Nabi Ilyassa AS). Adapun Ibn Katsir menuliskan Raja Al Yasa.
Raja sudah berusia lanjut. Setiap hari, hatinya gelisah karena belum memiliki calon pengganti yang sesuai. Dia pun memutuskan mengadakan semacam sayembara.
Suatu hari, raja mengumpulkan rakyatnya. Dia bertanya, ''Siapakah yang sanggup menerima tiga permintaanku, yakni sanggup berpuasa di siang hari, shalat di malam hari, dan berlaku sabar (menahan amarah)?''
Tiada seorang pun yang menjawab. Akhirnya, seorang anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan. Dengan penuh keyakinan, dia berkata, ''Aku.'' Raja pun menunjuknya sebagai penggantinya. Sejak itulah, ia dipanggil Zulkifli yang artinya sanggup.
7. Raja yang sederhana dan bijaksana
Setelah menjadi raja, Zulkifli tetap berlaku sederhana. Ia tak melalaikan janjinya. Di waktu malam, ia beribadah dan di waktu siang berpuasa. Selain itu, ia juga bertindak sebagai hakim yang adil bagi segenap rakyatnya.
8. Pekerja keras dan pemimpin yang adil
Nabi Zulkifli bekerja hampir tidak mengenal waktu, pagi, siang, maupun malam. Seluruh kebutuhan dasar rakyat dipenuhi. Urusan-urusan mereka diselesaikan secara adil, tanpa menimbulkan gejolak.
Namun, kondisi tak selamanya tenteram dan damai. Dikisahkan, suatu ketika terjadi pemberontakan dari yang durhaka kepada Allah. Raja Zulkifli memerintahkan prajurit dan rakyatnya untuk pergi ke medan tempur.
Betapa terkejut rasa melihat tak ada rakyatnya yang berani maju berperang. Mereka takut mati. Mereka hanya mau berperang jika Zulkifli mendoakan kepada Allah agar Allah menjamin hidup mereka.
Raja Zulkifli menyanggupi permintaan itu. Dia pun berdoa kepada Allah, yang segera dijawab Allah SWT. ''Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan aku mendengar doamu. Semua itu akan Ku-kabulkan.''
Di bawah lindungan Allah, pasukan dan rakyat Raja Zulkifli menyongsong pertempuran. Kemenangan berhasil diraih. Sesuai janji Allah SWT, tak seorang pun dari mereka yang gugur.
9. Hidup di kota kecil, Kifl
Kota Kifl hanyalah sebuah kota kecil, jumlah penduduknya sekitar 15 ribu jiwa. Terletak di selatan Baghdad di tepi Sungai Eufrat. Tetapi, Kifl menjadi sangat istimewa bagi umat Islam dan Yahudi, karena adanya sebuah makam yang bernilai sejarah tinggi di sana.
Itulah makam Nabi Zulkifli AS, setidaknya demikian kepercayaan masyarakat di sana. Setiap tahun, ratusan hingga ribuan orang, baik dari umat Islam maupun Yahudi, datang untuk berziarah.
Makam ini berlokasi di antara Kota Hillah dan Najaf. Di dalam kompleks terdapat masjid dan menara. Dari keyakinan yang berkembang, kaum Yahudi-lah yang pertama kali membangun makam itu untuk menghormati nabi mereka, Ezekiel.
10. Makam di Irak
Pada 1316, mengutip situs archnet.org, Sultan Uljaitu dari Irak, mengambil alih pengawasan dan pengelolaan makam dari orang-orang Yahudi. Setelah itu, makam tersebut diganti namanya sesuai dengan nama Islam, yakni makam Nabi Zulkifli.
Sultan Uljaitu pula yang kemudian membangun masjid dan menara di lokasi yang sama. Makam ini tetap menjadi tempat berziarah umat Islam hingga awal abad ke-19, ketika seorang kaya Yahudi, Menahim Ibn Danyal, mengambil alih kembali, merestorasi, dan membangun kubah besar. Tak heran jika pemakaman itu dihiasi oleh perpaduan ornamen Islam dan Yahudi.
11. Ada makamnya di kota lain
Kompleks di Kifl bukanlah satu-satunya tempat yang diyakini sebagai makam Nabi Zulkifli. Pada situs pencari informasi wikipedia, disebutkan pula sebuah lokasi di Jabal Qasioun, dekat ibu kota Damaskus, Syria.
Menurut kepercayaan para penganut Sunni, Jabal Qasioun adalah juga mihrab dari 40 nabi, yang senantiasa melaksanakan salat menjelang fajar. Umat Islam di sana juga percaya situs bersejarah ini merupakan tempat terjadinya peristiwa pembunuhan Habil oleh Qabil.
Lokasi lain adalah di Al Damun. Nama Al Damun bahkan sudah muncul pada sumber-sumber literatur Arab dan Persia kuno. Makam ini ditemukan oleh Nasir Khusraw pada tahun 1047. Dia menulis, ''Saya mencapai sebuah gua kecil, berada di Damun, dan diyakini sebagai makam Nabi Zulkifli.''
Al Damun sendiri adalah sebuah desa kecil berjarak 11,5 kilometer dari Kota Acre. Desa ini dikosongkan saat berkecamuk perang Arab-Israel tahun 1948. Sebelumnya, desa itu dihuni oleh sekitar 1.310 penduduk, sebagian besar umat Islam dan sisanya adalah penganut Nasrani.
Demikianlah informasi dan fakta-fakta tentang Nabi Zulkifli. Semoga bermanfaat.
(wid)
Widaningsih




No comments:
Post a Comment