Detik-detik Rasulullah Hancurkan Berhala
Saat itu, musyrikin Makkah sudah tak berdaya. Kaum Quraisy, terutama para pemukanya, tidak bisa berbuat apa-apa. Penyebabnya adalah kemungkaran mereka sendiri.
Beberapa tahun sebelum itu, antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy menyepakati Perjanjian Hudaibiyah. Namun, belakangan musyrikin berkali-kali lakukan pelanggaran, semisal membantu kabilah-kabilah luar dalam menyerang Madinah.
Hingga terjadi hal yang amat memukul mereka: Tsumamah bin Utsal, seorang pemuka Bani Hanifah, masuk Islam. Sebelum Tsumamah berislam, Bani Hanifah bukan hanya salah satu sekutu Quraisy. Kabilah ini juga berperan penting dalam memasok barang-barang kebutuhan pokok dalam jalur perniagaan antara Syam dan Makkah.
Sempat Tsumamah memboikot perdagangan ke Makkah. Para pemuka Quraisy begitu terdampak, sampai-sampai mereka berkirim surat ke Madinah. Isinya, memohon kepada Nabi SAW agar menyuruh Tsumamah untuk menghentikan boikotnya.
Tsumamah patuh terhadap perintah Rasulullah SAW. Bagaimanapun, dampak boikot itu menunjukkan satu hal penting, yakni bahwa kini kaum musyrikin Quraisy tak lagi berdaya, sedangkan makin banyak kabilah Arab yang memeluk Islam.
***
Ketika Rasulullah SAW memasuki Ka'bah, dilihatnya dinding-dinding Ka'bah begitu penuh dengan lukisan dan gambar. Beliau memerintahkan supaya gambar dan lukisan itu dihancurkan. Demikian pula dengan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah yang selama ini dipuja-puja kaum musyrikin Quraisy.
Dengan tongkat di tangannya, beliau menunjuk berhala-berhala itu seraya berkata: "Dan katakanlah: 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap'" (QS Al-Israa': 81).
Berhala-berhala itu kemudian dihancurkan. Dengan demikian, Baitullah dapat dibersihkan dari segala tanda-tanda kemusyrikan.
Sejak fathu Makkah itu, banyak penduduk setempat yang tadinya musyrik menjadi Muslim. Apalagi, mereka sendiri menyaksikan betapa Nabi SAW datang bukan sebagai tiran penakluk, melainkan sungguh-sungguh membebaskan mereka dari kehinaan. Maka, berbondong-bondonglah manusia memeluk Islam.
Rasulullah SAW tinggal di Makkah selama 15 hari. Selama itu pula, beliau membangun Makkah, mengajari penduduk setempat hukum-hukum agama.
Selama itu pula, regu-regu dakwah dikirimkan untuk mengajarkan Islam ke pelbagai penjuru. Mereka juga dikirim untuk menghancurkan berhala-berhala tanpa pertumpahan darah.
Dalam waktu dua pekan selama beliau tinggal di Makkah, semua jejak paganisme dapat dibersihkan. Jabatan dalam Rumah Suci yang sudah pindah kepada Islam pada waktu itu ialah kunci Ka'bah, yang oleh Nabi diserahkan kepada Utsman bin Talhah. Dan sesudah itu kepada anak-anaknya, yang tidak boleh berpindah tangan. Sedang pengurusan air Zamzam pada musim haji berada di tangan pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib.
Dengan demikian, seluruh Makkah sudah beriman, panji dan menara tauhid sudah menjulang tinggi. Dan selama berabad-abad, dunia sudah pula disinari cahayanya yang berkilauan.rol




No comments:
Post a Comment