Bunker-bunker Ini Anti Kiamat?
Bunker di segala penjuru dunia dilirik sebagai tempat berlindung.
Bunker-bunker di segala penjuru dunia mulai dilirik sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang mempercayai ramalan suku Maya bahwa kiamat datang Desember mendatang. Bunker-bunker ini pun "menawarkan" perlindungan dengan berbagai pilihan harga, fasilitas, interior, dan sebagainya.
Meski beberapa bunker tidak memberikan nuansa interior yang meyakinkan, diprediksi barang ini akan jadi jualan yang laris sekaligus mahal.
Seperti bunker di New York yang dinamai Adirondack Missile Silo ini. Karat menghiasi dinding dan lantai bunker. Tapi, pemiliknya mengklaim bunker ini anti-kiamat. Dia berada di pegunungan Adirondack Mountains, beberapa jam berkendara dari Kota sibuk New York. Jika serius ingin memiliki tempat berlindung saat kiamat, Anda bisa memiliki tempat di sana dengan membayar US$1,76 juta.
Yang lebih mewah pun tersedia. Hotel Hilton di Maladewa menawarkan suite bawah laut. Dari kamar tidur, Anda bisa menikmati pemandangan bawah laut yang eksotik dengan kasur lebar dan empuk. Suite ini disediakan bagi konsumen berkantong tebal yang ingin menghindari dari hiruk-pikuk di daratan.
Ada juga bunker yang dibangun keluarga mantan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, Camp Camelot, di Peanut Island dekat Palm Beach, Florida. Dibangun pada 1961, saat ketegangan nuklir Amerika meningkat dengan Kuba. Saat ini, bunker tersebut disulap jadi museum.
Sementara itu, di Swedia, sebuah bunker dibangun jauh ke dalam gunung. Di sini, Wikileaks menyimpan server mereka, sekaligus berlindung dari kiamat.
The Bad Neuenahr-Ahrweiler shelter juga bisa jadi pilihan. Shelter berbentuk terowongan ini berada di bawah tanah dan tembus hingga ke perkebunan anggur. Dulu, terowongan ini dibangun sebagai untuk persembunyian pejabat pemerintahan Jerman Barat saat perang nuklir.
Di Beijing, China, ada Dixia Cheng. Kota bawah tanah ini dibangun 1970-an sebagai bentuk antisipasi negara komunis ini terhadap perang nuklir. Sebagian kota berbentuk terowongan ini sempat dibuka untuk wisata publik pada 2000, tapi kemudian ditutup Februari 2008 dengan alasan renovasi.
Dixia Cheng disebut-sebut sebagai "Great Wall" China bawah tanah, karena juga dibangun untuk kepentingan pertahanan militer. (art) Ita Lismawati F. Malau
(Dailymail)
Suku Maya meramalkan akhir Kalender Hitung Panjang (Long Count) sebagai saat kehidupan di dunia berakhir. Jika disesuaikan dengan kalender Masehi, akhir dunia itu jatuh pada 21 Desember 2012. Mendekati prediksi akhir kehidupan di Bumi tersebut, bunker-bunker anti-kiamat berbagai tipe pun tersedia.Bunker-bunker di segala penjuru dunia mulai dilirik sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang mempercayai ramalan suku Maya bahwa kiamat datang Desember mendatang. Bunker-bunker ini pun "menawarkan" perlindungan dengan berbagai pilihan harga, fasilitas, interior, dan sebagainya.
Seperti bunker di New York yang dinamai Adirondack Missile Silo ini. Karat menghiasi dinding dan lantai bunker. Tapi, pemiliknya mengklaim bunker ini anti-kiamat. Dia berada di pegunungan Adirondack Mountains, beberapa jam berkendara dari Kota sibuk New York. Jika serius ingin memiliki tempat berlindung saat kiamat, Anda bisa memiliki tempat di sana dengan membayar US$1,76 juta.
Yang lebih mewah pun tersedia. Hotel Hilton di Maladewa menawarkan suite bawah laut. Dari kamar tidur, Anda bisa menikmati pemandangan bawah laut yang eksotik dengan kasur lebar dan empuk. Suite ini disediakan bagi konsumen berkantong tebal yang ingin menghindari dari hiruk-pikuk di daratan.
Ada juga bunker yang dibangun keluarga mantan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, Camp Camelot, di Peanut Island dekat Palm Beach, Florida. Dibangun pada 1961, saat ketegangan nuklir Amerika meningkat dengan Kuba. Saat ini, bunker tersebut disulap jadi museum.
Sementara itu, di Swedia, sebuah bunker dibangun jauh ke dalam gunung. Di sini, Wikileaks menyimpan server mereka, sekaligus berlindung dari kiamat.
The Bad Neuenahr-Ahrweiler shelter juga bisa jadi pilihan. Shelter berbentuk terowongan ini berada di bawah tanah dan tembus hingga ke perkebunan anggur. Dulu, terowongan ini dibangun sebagai untuk persembunyian pejabat pemerintahan Jerman Barat saat perang nuklir.
Di Beijing, China, ada Dixia Cheng. Kota bawah tanah ini dibangun 1970-an sebagai bentuk antisipasi negara komunis ini terhadap perang nuklir. Sebagian kota berbentuk terowongan ini sempat dibuka untuk wisata publik pada 2000, tapi kemudian ditutup Februari 2008 dengan alasan renovasi.
Dixia Cheng disebut-sebut sebagai "Great Wall" China bawah tanah, karena juga dibangun untuk kepentingan pertahanan militer. (art) Ita Lismawati F. Malau
No comments:
Post a Comment