Siapa Presiden Pertama Palestina?
JIKA berbicara Palestina, sebut satu tokoh yang sangat dikenal dunia sebagai pejuang kuat Palestina. Tokoh pembangun, pelopor dan pendiri Palestina. Siapa presiden pertama Palestina?
Yasser Arafat. Yasser Arafat dilahirkan dengan nama Mohammed Abdel-Raouf Arafat bin Qudwa al-Hussaeini di Kairo, 24 Agustus 1929 . Ia adalah Presiden pertama sekaligus tokoh pendiri negara Palestina.
Perjuangan pertamanya adalah ketika Arafat berumur 17 tahun. Arafat menyelundupkan senjata bagi warga Palestina untuk digunakan melawan Inggris dan Yahudi dari Kairo. Usia 19 tahun, selama perang antara Yahudi dan negara-negara Arab, Arafat meninggalkan studinya di Universitas Faud (sekarang Universitas Kairo) untuk berjuang melawan Yahudi di daerah Gaza.
Pada 1958, dia dan teman-temannya mendirikan Al-Fatah, jaringan rahasia gerakan bawah tanah, dimana pada 1959 mulai menerbitkan majalah yang menganjur-kan perang melawan Israel dengan senjata. Akhir 1964, Arafat mengorganisasikan serangan Fatah ke Israel dari Yordania.
Pada tahun yang sama pula, berdirilah Palestine Liberation Organisation (PLO), yang disponsori oleh Liga Arab, mengumpulkan semua kelompok agar bersatu membawa Palestina menjadi negara merdeka. Sikap Arab lebih bersifat kebijakan mendamaikan dibandingkan kebijakan Fatah, tetapi setelah kekalahan mereka melawan Israel tahun 1967 dalam perang selama enam hari, Fatah bangkit dari bawah tanah sebagai kelompok paling kuat dan terstruktur dengan baik dibandingkan kelompok-kelompok lainnya yang membentuk PLO.
Arafat membangun PLO menjadi sebuah ‘negara’ yang memiliki kekuatan militer sendiri dalam negara Yordania. Raja Hussein dari Yordania, sangat terganggu dengan serangan-serangan gerilya dan metode kekerasan lainnya yang mereka lakukan terhadap Israel, hingga pada akhirnya ia memaksa PLO keluar dari negaranya. Arafat mencari jalan membangun organisasi yang sama di Lebanon, tetapi tersingkir oleh pendudukan militer Israel. Ia berjuang mempertahankan organisasi itu tetap hidup, dengan memindahkan markas besarnya ke Tunisia. Ia berulang kali bertahan hidup, lolos dari kecelakaan pesawat, lolos dari pencobaan pembunuhan oleh agen rahasia Israel, dan pulih dari penyakit stroke yang serius.
Arafat Kini Telah Pergi
Yasser Arafat dikabarkan menderita penyakit Parkinson. Pada bulan Oktober 2004, kondisinya menjadi lebih buruk. Israel setuju untuk mengizinkan dia untuk dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Paris pada tanggal 29 Oktober. Istrinya tinggal di sisinya sampai ia meninggal pada tanggal 11 November 2004, pada usia 75.
Pemimpin Palestina Yasser Arafat kini terbukti meninggal bukan karena sebab alamiah, tetapi karena diracun. Meninggalnya Arafat menyebabkan ambruknya gerakan nasional Palestina, pecahnya konflik terbuka Fatah-Hamas, dan makin melestarikan penjajahan oleh rezim Zionis Israel.
Kecurigaan lama itu akhirnya terbukti. Para ilmuwan Swiss, November 2013 ini menemukan bukti konkret dari sisa jenazah pemimpin besar Palestina, Yasser Arafat. Dalam tubuhnya ditemukan isotopradioaktif, polonium-210, yang bersifat racun, dalam kadar yang jauh di atas normal. Ketika kini terbukti bahwa pejuang nasionalis Palestina itu wafat akibat racun, banyak kalangan sudah menyimpulkan sendiri, siapa pelaku di balik pembunuhan itu. Pihak yang paling berkepentingan untuk melenyapkan Arafat adalah Israel. Tudingan ini bukan cuma muncul dari kalangan Palestina, tetapi juga dari kalangan Israel sendiri.
Setelah kematiannya, tubuh Arafat diterbangkan dari Paris ke Kairo, di mana upacara diadakan untuk menghormatinya dihadiri oleh banyak pejabat asing. Sisa waktu Arafat kemudian diterbangkan ke Ramallah di mana ia dimakamkan di kuburan dekat markasnya.
Di saat Gaza berkecamuk. Di saat bom-bom Israel setiap waktu menghantam Gaza. Tak ada lagi perjuangan dari sosoknya. Arafat, pemimpin besar itu kini telah pergi… [ds/islampos/berbagai sumber]




No comments:
Post a Comment