Yahudi dan Mitos Tanah yang Dijanjikan

yahudi kuil Yahudi dan Mitos Tanah yang Dijanjikan
PROF. Roger Garaudy, seorang ilmuwan Perancis, menyatakan bahwa isu “tanah yang dijanjikan” versi Israel tersebut merupakan mitos. Sehingga, yang sebenarnya terjadi adalah “tanah yang ditaklukkan” (the conquered land), bukan”tanah yang dijanjikan” (the promised land).
Ia memberikan bukti-bukti konkrit yang mendukung pernyataannya tersebut dengan mengacu pada literatur-literatur Yahudi dan Nasrani. Dengan demikian, isu “tanah yang dijanjikan” yang digunakan oleh Israel sebagai dalih pendudukan atas Palestina sebenarnya bukan merupakan ajaran Taurat, bukan pula ajaran Injil.
Dan memang kenyataannya kaum Zionis tidak berpedoman pada Taurat. Mereka lebih berpegang pada kitab suci lain yang bernama Talmud, atau yang kemudian dikenal juga dengan sebutan Shulhan Arukh, yaitu kitab yang ditulis oleh seorang Rabi Yahudi yang bernama Joseph Ben Ephraim Caro di abad ke-16 M. Kitab Talmud ini mengajarkan pandangan-pandangan yang buruk, di antaranya adalah:
Kaum Yahudi adalah kaum pilihan Tuhan. Selain kaum Yahudi adalah binatang dan pagan (penyembah berhala).
Kaum Yahudi harus selalu bekerja keras untuk meruntuhkan bangsa dan kaum lainnya, agar kaum Yahudi dapat menguasai dunia.
Kaum Yahudi diizinkan untuk mencuri harta benda selain kaum Yahudi.
Kaum Yahudi diizinkan untuk berbuat curang kepada selain kaum Yahudi, menjalankan riba pada mereka, danmemaksa mereka untuk menjual semua miliknya kepada kaum Yahudi.
Sekarang kalau pun bangsa Yahudi mengklaim bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan, lalu mereka masuk dan membunuh siapa saja yang ada di sana, maka bukan waktunya. Sebab yang ada di sana hanyalah umat Islam yang telah Allah SWT ridhai dan telah bermukim di sana lebih dari 1.400 tahun dengan tenang dan damai.
Umat Islam tidak pernah memusuhi bangsa Yahudi, kecuali bila Yahudi itu sendiri yang bikin gara-gara. Sebab ciri khas bangsa itu memang berkhianat atas perjanjian yang telah mereka buat. Piagam Madinah yang telah mereka sepakati, tiba-tiba secara sepihak dilanggar. Kalau mereka sampai diusir ke luar Madinah, semua adalah kesalahan mereka sendiri.
Tetapi selama mereka baik-baik saja dengan masyarakat dan penguasa muslim, mereka mendapat jaminan atashak-haknya sebagai kafir zimmi. Dan selama ini, bangsa Yahudi diperlakukan baik-baik saja di Palestina oleh umat Islam. [Nabawia]

No comments: