Arkeolog: Benteng Pertahanan Lamuri Kuat

Ilmuwan teliti situs Lamuri di Lamreh, Aceh Besar. @Fauzan
Ilmuwan teliti situs Lamuri di Lamreh, Aceh Besar. @Fauzan


"Jenis pertahanan seperti ini sama seperti pertahanan Cola serta beberapa kerajaan kuno lainnya di India," katanya.

SITUS Lamuri yang berada di Lamreh, Aceh Besar, memiliki benteng pertahanan yang kuat. Hal ini pula yang membuat Kerajaan Lamuri di masa lalu susah ditaklukkan.

"Garis benteng pertahanan membentang dari Lubuk hingga Lamreh, membujur satu arah yang terdiri dari tiga lapisan yang tingginya mencapai puluhan meter dan lebar sekitar dua meter," ujar Ketua Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) Unsyiah, Dr. Husaini Ibrahim, MA, saat dijumpai ATJEHPOST.co di Lamreh, Aceh Besar, Senin, 29 September 2014.

Ia mengatakan di pinggiran benteng garis pertama terdapat parit pertahanan yang berisi buaya dan ular berbisa. "Jenis pertahanan seperti ini sama seperti pertahanan Cola serta beberapa kerajaan kuno lainnya di India," katanya.

Menurutnya Kerajaan Lamuri pernah diserang oleh Kerajaan Cola. Namun prajurit Cola tidak berhasil menembus pertahanan Lamuri.

"Sehingga ditulis dalam sebuah Prasasti Nalanda, yang menegaskan kehebatan Kerajaan Lamuri. Prasasti Nalanda masih tersimpan di India," ujarnya.

Hal senada disampaikan peneliti dari Pusat Penyelidikan Arkeologi Global (PPAG) USM Malaysia, Prof. Dr. Datok Mokhtar bin Saidin. Ia mengatakan susunan benteng pertahanan kerajaan Lamuri sangat kokoh.

"Benteng membentang sepanjang jalan Lamreh hingga Lubok yang mengelilingi pesisir," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) Unsyiah bekerjasama dengan Progam Pasca Sarjana USU Medan dan Pusat Penyelidikan Arkeologi Global (PPAG) USM, mengadakan penelitian di situs Kerajaan Lamuri, Lamreh, Krueng Raya. Penelitian tersebut untuk mencari jejak dan peninggalan arkeologis Kerajaan Lamuri yang disebut-sebut pernah berjaya di tiga zaman.

"Apalagi ini kan peninggalan berkelanjutan sejak (zaman) pra sejarah, Hindu-Budha, hingga masuknya Islam," kata Ketua PPISB Unsyiah, Dr. Husaini Ibrahim, MA, Sabtu, 27 September 2014.[]
 

No comments: