Kisah Seorang Arab Badui Bertanya Apakah ALLAH Dekat Atau Jauh

Kisah Seorang Arab Badui Bertanya Apakah ALLAH Dekat Atau Jauh
Ketika seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah tentang keberadaan Allah Azza wa Jalla maka Allah menurunkan satu ayat dalam Surah Al-Baqarah. Foto ilustrasi/Ist/
Ada satu kisah seorang laki-laki Arab Badui ingin mengetahui keberadaan Allah 'Azza wa Jalla. Dengan rasa penasaran yang tinggi laki-laki itu mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan mengutarakan pertanyaannya. 

Seperti diketahui orang-orang Arab Badui ini dikenal sebagai suku pengembara di jazirah Arab. Mereka tinggal di gurun pasir dan suka berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari menggembala kambing. Mereka adalah kaum yang belum mengerti tatakrama (adab), namun dikenal sangat berani dan setia. 

Ketika laki-laki Arab Badui itu bertemu Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, apakah Rabb kita dekat sehingga kita berbisik kepada-Nya atau Dia jauh sehingga kita menyeru-Nya (dengan suara keras)." Mendengar pertanyaan ini, Nabi pun diam dan tak menjawabnya. 

Syeikh Prof Dr Imad Zuhair Hafidz, professor Fakultas Al-Qur'an Universitas Islam Madinah dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah mengatakan, saat Nabi صلى الله عليه وسلم diam dan tak menjawab, maka turunlah ayat ini (Surah Al-Baqarah: 186). 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah Ayat 186)

Dalam satu hadis shahih Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidak ada seorang muslim pun berdoa dengan doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa atau pemutusan silaturrahim kecuali Allah akan mengabulkannya dengan satu di antara tiga pilihan; (yaitu) memberikan apa yang ia minta, menyimpan doa itu untuk di Akhirat, atau menolak kejelekan yang setara dengan nilai doanya."

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu (kumpulan Malaikat)." (HR. Al-Bukhari, dan Muslim) 

Hadis ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa bersikap husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah. Ketika berdoa misalnya tetaplah opitimis bahwa doa kita akan dikabulkan. Sebaliknya jika kita merasa Allah itu jauh, maka yang terjadi pun demikian, Allah akan menjauhi kita.

Sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah dan menyayangi hamba-hamba-Nya. Adapun persoalan hidup yang sering dihadapi manusia sejatinya sudah punyasolusi dalam Al-Qur'an. Berikut firman-Nya:

وَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّهٗ مَخۡرَجًا

"...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya." (Surah At-Talaq: 2)

وَّيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ ؕ وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسۡبُهٗ ؕ

"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (Surah At-Talaq: 3) 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. At-Talaq: 4)

Inilah rahmat Allah yang begitu luas namun manusia sering melupakannya. Mudah-mudahan kita diberi taufik agar menjadi hamba-hamba yang bertakwa. 

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs) Rusman H Siregar

No comments: