Mengapa Setiap Mukmin Ingin Kiamat Dipercepat Saat Menghuni Alam Kubur
Suatu ketika Utsman bin Affan ra berhenti di sebuah kuburan , beliau menangis tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu beliau ditanya, “Engkau mengingat surga dan neraka tapi tidak menangis. Namun saat mengingat kubur, engkau menangis. Mengapa?”
Jawab beliau, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, kubur adalah rumah akhirat pertama. Bila selamat di kubur, maka yang setelahnya jadi lebih mudah, bila tidak selamat di kubur, maka yang setelahnya lebih sulit. Aku juga mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur'.
Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibn Majah, Tirmidzi berkata, “Ini hadis gharib” Lahat Miykat al-Mashabih, I h. 48, Jami' al-Ushul XI h. 164: Svekh Nashir berkata dalam komentarnya terhadap al-Miykat, “Sanadnya hasan." Lihat Shahih Jami ash-Shaghlr, II, h. 85
Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang telah selamat, maka seorang mukmin dalam kuburnya, ketika melihat surga yang disiapkan Allah, berkata, “Ya Tuhan, segerakanlah terjadinya kiamat agar aku tidak kembali ke keluarga dan hartaku!"
Sedangkan seorang kafir lagi jahat, ketika melihat azab pedih yang dipersiapkan Allah baginya, berseru, “Ya Tuhan, jangan kau datangkan kiamat" karena yang akan datang lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.
Kegelapan Alam Kubur
Seorang wanita yang biasa menyapu mesjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW wafat. Beliau SAW merasa kehilangan. Para sahabat menyampaikan bahwa wanita itu wafat tadi malam dan telah dikubur malam itu juga. Mereka tidak sampai hati mengingatkan beliau SAW.
Nabi SAW lalu meminta beberapa sahabat untuk menunjukkan kuburannya. Setelah sampai di kuburan, beliau menyalati perempuan itu kemudian bersabda, “Kubuan ini sungguh sangat gelap bagi para penghuninya. Allah azza wa jalla menyinarinya bagi mereka dengan salatku tadi.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibn Majah, Baihagi, dan Ahmad)!
Himpitan Kubur
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tak seorang pun baik besar atau kecil, saleh atau jahat, dapat selamat dari himpitan kubur. Beberapa hadis menerangkan bahwa kubur menghimpit Saad ibn Muadz yang kematiannya membuat 'arasy bergerak, pintu-pintu langit terbuka serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.
Dalam Sunan an-Nasa'i diiwayatkan dan Ibn Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Inilah yang membuat arasy bergerak, pintu-pintu langit dibuka dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur) tapi kemudian dibebaskan.”
Hadis tersebut diriwayatkan oleh an-Nasai dalam bab Jenazah” subbab "Himpian dan Jepitan Kabur IV, h. 100. Syekh Nashnuddin al Albami berkomentar dalam Miykat al Mashabih I, h. 49, “Sanadnya sahih menurut syarat Muslim".
Dalam Musnad al-Kabir dan Musnad al-Awsath karya Thabrani, dari Ibn Abbas disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya seseorang selamat dari himpitan kubur, maka Saad ibn Muadz telah selamat. Ia telah dihimpit kemudian dilepaskan.”
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment