Kisah ini diabadikan dalam sejumlah referensi kisah nabi, salah satunya adalah Kitab Uqudul Lujain karangan Imam Nawawi. Cerita tersebut adalah tentang Rahmah binti Afraim bin Yusuf. Dia adalah wanita yang merupakan cucu nabi Yusuf. Dalam perjalanan hidupnya, dia adalah istri Nabi Ayyub.
Pasangan yang dipenuhi cinta tersebut tinggal di Huran, kawasan antara Suriah dan Yordhania. Di sana mereka menggarap sebuah lahan. Pertaniannya subur, Hewan ternaknya berlimpah, sehat, dan gemuk. Anak mereka tumbuh ceria. Budak-budak mereka hidup sejahtera.
Dalam keadaan berlimpah nikmat tersebut, Nabi Ayyub tak pernah lupa untuk beribadah dan dzikir. Saking khusyuk berdzikir, malaikat di langit yang bertawaf mengelilingi Baytul Makmur menyebut dan mendoakannya.
Hal ini membuat penasaran iblis. Ada apa mereka sampai menyebut nama Ayyub. Makhluk macam apa dia? Begitu kira-kira Iblis merasa penasaran sekaligus dibanjiri hasad di dalam dirinya.
Maka datanglah dia ke muka bumi mencari Ayyub. Dilihatlah Ayyub hidup penuh kenikmatan lagi ingat Allah di segala kesempatan. Segala nikmat duniawi yang ada di sekitarnya, tak membuat Ayyub cinta dunia. Justru dia semakin merasa bahwa keduniaan tersebut bukan miliknya. Dan dia pun ikhlas jika suatu saat segala keduniaan tersebut diambil Allah.
Iblis pun penasaran, apa benar ijtihad Ayyub demikian, atau hanya sekadar ucapan lisan saja?
Maka Iblis datang kepada Allah meminta izin untuk menggoda Ayyub. Allah kemudian mengizinkan iblis untuk menguji keimanan Ayyub dengan satu syarat. Biarkan Ayyub tetap hidup hingga ajalnya tiba sebagaiamana yang sudah ditentukan. Iblis pun mengiyakan.
Maka datanglah Iblis secara diam-diam kepada Nabi Ayyub. Kemudian dalam sebuah kesempatan, Iblis datang ke dekat Nabi Ayyub. Pertanian menjadi tidak subur. Tidak menghasilkan panen yang berarti. Bahkan tanaman itu menjadi mati. Peternakannya tiba-tiba mati juga.
Iblis ingin tahu, benarkah dalam keadaan nikmat tersebut hilang, Ayyub masih beriman? Ternyata, benar, Ayyub masih beribadah dan berdzikir kepada Allah.
Tak sampai di situ. Budak-budak yang tadinya mengikuti Ayyub mendadak pergi meninggalkan sang nabi. Anak-anak yang bertakwa, juga mati. Hingga tinggallah Ayyub bersama istrinya, Rahmah binti Afraim bin Yusuf. Namun Ayyub dan istrinya masih teguh dalam keimanan.rol
No comments:
Post a Comment