Bibi Rasulullah Ini DIkenal Pemberani, Tombaknya Halangi Pasukan Muslimin yang Ingin Lari
Pemilik nama lengkap Sha fiyyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qu shay bin Kilab al-Quraisyiyah al- Hasyimiyah ini merupakan sau da ra kandung Hamzah bin Abdul Muthalib.
Shafiyyah merupakan salah satu shahabiyyah pertama yang memeluk Islam ketika ajaran Is lam disampaikan Rasulullah. Tak hanya itu, dukungan terhadap dakwah Nabi Muhammad juga dibuktikan dengan bentuk kesetiaannya.
Saat Rasulullah SAW ditolak di Makkah dan Allah memerin tah kan beliau untuk hijrah ke Ma dinah, Shafiyyah pun ikut ber hijrah dengan mengikutsertakan anaknya. Peran Shafiyyah terha dap perkembangan Islam tidak main-main.
Shafiyyah dikenal sebagai mujahidah yang ikut turun dalam Perang Uhud bersama rombong an kaum Muslimah lainnya. Dalam perang tersebut, dia ikut meng obati para tentara Islam yang mengalami luka-luka. Na mun sayangnya, sebagaimana di ketahui dalam sejarah, kisah ke menangan bagi umat Islam dalam Perang Uhud itu berubah men jadi bencana ketika umat Muslim tak mendengarkan perintah Nabi.
Pasukan Muslimin pun mengalami kekalahan dalam Perang Uhud. Akibat kekalahan itu, banyak pasukan Muslimin yang lari terbirit- birit dari medang perang. Namun begitu, Shafiyyah teguh pada pendiriannya. Kendati pasukan kalah, Shafiyyah justru mengambil tombaknya dan menegur mereka yang hendak meninggalkan Rasulullah di medan perang. Hal itu dilakukan sebagi bentuk teguran.
Keberanian Shafiyyah binti Abdul Muthalib ini memang bukan tindakan satu-satunya yang beliau lakukan. Dalam Perang Khandaq pun Shafiyyah memiliki andil besar.
Dikisahkan bahwa dalam pe rang tersebut, musuh Islam saling bersekutu untuk menghancurkan kaum Muslimin. Situasi di Madi nah kala itu dalam keadaan gen ting lantaran adanya pengkhia natan dari kaum Yahudi dari klan Bani Quraizhah. Madinah kala itu tak hanya terancam dari luar, tapi juga dari dalam kota.
Akhirnya ketika keluar dari Madinah untuk menghadapi Mu suh, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimah untuk berada di benteng yang dijaga Hassan bin Tsabit. Dalam posisi itu, Shafiyyah melihat orang Yahudi di seki tar benteng dan melewati parit pertahanan.
Melihat itu, Shafiyyah menaruh curiga dan mengabarkannya pada Hassan bin Tsabit. Dia khawatir bahwa hadirnya orang Yahudi yang ada di sekitar benteng berperan sebagai mata-mata kepada kaum Yahudi lainnya.
Karena pernyataannya tak digubris Hassan, Shafiyyah meng ambil inisiatif sendiri untuk me lin dungi pertahanan kaum Mus limin dari serangan musuh. Di ambilnya sebatang tiang dari kemah, lalu beliau berjalan menghampiri orang Yahudi tersebut dan memukul kepalanya hingga terjatuh ke tanah.
Tindakan yang diambil Shafiyyah ini sejatinya bukan hanya tindakan pemberani. Namun, di balik itu terdapat sikap kecerdas an dan kewaspadaan dari insting bertahan yang beliau miliki. Si kap pemberaninya dalam jihad untuk membela agama Allah kerap dikenang.
Tekadnya untuk melindungi kaum Muslimah dan anak-anak Islam yang berlindung di benteng tersebut adalah tindakan jihad yang ikhlas. Berkat tindakannya ter sebut, utusan dari kaum Bani Quraizhah tak berani untuk kembali.
Mereka mengira masih ada se jumlah kaum laki-laki yang ber tugas menjaga perempuan dan anak-anak Islam dalam benteng. Padahal, kebanyakan kaum laki-laki ikut serta bersama Rasulullah SAW dalam perang serta terjun ke suasana yang serbagenting.rol
No comments:
Post a Comment