Jin hingga Iblis juga akan menghadapi kematian
Red: Nashih Nashrullah
Foto: pxhere
Jin hingga Iblis juga akan menghadapi kematian
Kapankan Iblis akan mati dan kapankah dia akan dibangkitkan dari kematiannya?
Pendakwah asal Mesir, Dr Muhammad Ali menjawab Iblis meminta penangguhan sampai hari kiamat, dan Allah SWT memberinya penangguhan sampai hari yang telah diketahui, dan sebagian besar ulama mengatakan bahwa yang dimaksud adalah waktu peniupan sangkakala yang pertama.
Ibnu Abi Hatim, meriwayatkan hadits sebagai berikut:
عن ابن عباس رضي الله عنهما في قوله: قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ. قال: أراد إبليس أن لا يذوق الموت، فقيل: قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ* إِلَى يَومِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ. قال: النفخة الأولى يموت فيها إبليس، وبين النفخة والنفخة أربعون سنة، قال: فيموت إبليس أربعين سنة.
Ibnu Abbas RA tentang firmannya surat al-Hijr ayat 36:
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.” Ibnu Abbas menjelaskan, Iblis tidak ingin merasakan kematian. Lalu dikatakan: "Engkau adalah salah satu dari orang-orang yang menunggu sampai hari yang telah diketahui. Ibnu Abbas bekata, “Tiupan sangkakal pertama adalah ketika Iblis mati, dan antara tiupan itu dan tiupan berikutnya adalah empat puluh tahun, jadi Iblis mati selama empat puluh tahun.
Ali menambahkan dalam tanggapannya terhadap Masrawy, mengutip Fath al-Qadir, "Dia berkata, 'Tuhan, tunggulah aku hingga hari kiamat,' Ali menjelaskan, Iblis tidak ingin merasakan kematian, maka dikatakan, 'Engkau adalah salah satu dari orang-orang yang menunggu hingga hari yang telah diketahui.'
Lalu dikatakan, tiupan pertama adalah ketika Iblis mati. Al-Baghawi berkata, “Dikatakan, "Jawaban Allah kepadanya bukanlah suatu kemuliaan baginya, tetapi justru menambah kesengsaraan dan kecelakaannya.”
Bagaimanakah kehidupan jin di alam mereka? Apakah mereka makan dan minum layaknya manusia?
Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibly, mengungkap fakta menarik dalam kitabnya yang berjudul ‘Ajaib wa Gharaib al-Jin. Melalui kitab yang bercorak hadis tekstual ini, dia menyatakan bahwa aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia. Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak.
Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka. Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah SWT.
Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang. Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri. Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut.
Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia.
BACA JUGA: KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel
Mereka juga mendapat perintah dan larangan. Tidak menyekutukan Allah SWT misalnya, dan perintah berbuat baik serta larangan melakukan maksiat. Kendati demikian, ulama sepakat, Allah SWT tidak pernah mengutus rasul dari bangsa jin. Para rasul hanya berasal dari bangsa manusia.
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
“Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami. (QS al-Jin [72]: 1-2).
Cara setan menggoda manusia (ilustrasi) - (republika)
No comments:
Post a Comment