Alexander The Great adalah Dzulqarnain dalam Alquran yang Bangun Benteng Yajuj Majuj

? Dzulqarnain adlaah sosok yang saleh dalam Alquran. Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Padang Pasir. Dzulqarnain adlaah sosok yang saleh dalam Alquran.
Foto: Pixabay
Pertanyaan ini sudah muncul pada masa ulama Abad Pertengahan,  tentang apakah Alexander The Great adalah Dzulqarnain yang dimaksudkan Alquran?

Dalam kitabnya, al-Raddu ‘alal Mathiqiyyin menjelaskan Dzulqarnain yang disebutkan dalam Alquran bukanlah Alexander dari Macedonia.

Aristoteles hidup sekitar tiga ratus tahun sebelum Masehi, dan dia adalah menteri Alexander putra Phelps dari Makedonia, yang oleh orang-orang Yahudi dan Kristen diberi penanggalan Romawi, dan dia telah pergi ke negeri Persia dan menaklukkannya.

Sebagian orang mengira bahwa dia adalah menteri Alexander Dzulqarnain yang disebutkan di dalam Alquran, tetapi ini adalah kejahilan.

Dzulqarnain jauh lebih dahulu dari Aristoteles, dan dia adalah seorang Muslim yang menyembah Allah semata, tidak seperti orang Makedonia, dia bukan musyrik.

Dzulqarnain mencapai ujung Timur dan Barat, dan membangun bendungan Yajuj dan Majuj, sebagaimana yang telah Allah sebutkan di dalam Kitab-Nya, sedangkan orang Makedonia tidak sampai ke sana dan tidak pula ke sana.

Tidak disebutkan dalam Alquran dan Sunnah tentang asal-usul Dzulqarnain meliputi nasabnya, sejarahnya, atau siapa dia, dan jika hal ini berguna bagi kita, Allah SWT pasti akan memberitahukannya kepada kita di dalam Kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya. 

Namun, kitab biografi dan sejarah tidak luput menyebutkan beberapa berita tentang Dzulqarnain. Dalam kitab Sabil al-Huda wa al-Rasyad, al-Shalihi menjelaskan ulama berbeda pendapat tentang namanya.

Antara lain namanya al-Sha’b. Hal ini dikuatkan oleh Ka'ab al-Akhbar dan dikutip oleh Ibnu Hisyam dalam al-Tijan adari Ibnu Abbas. Syekh Taqi al-Din al-Maqrizi berkata dalam al-Khuthath menjelaskan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh ulama sejarah. Ada juga yang mengataka namanya al-Mundzir.    

photo
Infografis fakta unik Alquran - (Republika )


Dia dijuluki Dzulqarnain karena dia mencapai tanduk matahari dari terbenamnya dan tanduk matahari dari permulaannya. Diriwayatkan oleh Al-Zubair bin Bakkar dari jalur Al-Zuhri. Satu pendapat mengatakan karena dia berkuasa atas kedua batas wilayah tersebut.

Ada juga pendapat arena dia melihat dalam mimpinya bahwa dia mengambil dua tanduk matahari. Sedangkan alasan lainnya adalah karena dia benar-benar memiliki dua tanduk. Tetapi hal ini dibantah oleh Imam Ali bin Abi Thalib.

Ada yang mengatakan penamaan ini arena dia memiliki dua kepang yang tersembunyi di balik pakaiannya.  Ada pula alasan lain yaitu kedua kepang itu sangat panjang dari rambutnya sehingga beliau menginjaknya.

Pendapat lain menyebutkan Karena beliau masuk ke dalam cahaya dan kegelapan. Ada yang mengatakan karena beliau hidup hingga dua abad sebelum manusia meninggal pada masanya. Ada juga yang mengatakan hal-hal lain.

Para ulama berselisih pula apakah statusnya seorang nabi. Sebagian ulama menyatakan Dzulqarnain adalah seorang nabi.

Hal ini diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-'Ash. Al-Hafizh menyebutkan teks ayat mengisyaratkan demikian. Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak tahu apakah Dzulqarnain itu nabi atau bukan.”

Wahab telah menyebutkannya  dalam Kitab al-Mubtada’ bahwa wia adalah seorang hamba yang saleh, dan Allah Ta'ala mengutusnya kepada empat bangsa yaitu ua di antaranya sepanjang bumi dan dua lagi selebar bumi, dan dia menyebutkan kisah yang panjang, yang disebutkan oleh Atsa’alabi dalam tafsirnya.

 
INFO GRAFIS Fakta-Fakta Unik tentang Alquran - (Republika)
Al-Zubair bin Bakkar, Sufyan bin 'Uyainah di dalam kitab Jami’nya, dan Dhiya’ al-Maqdisi dalam kitab Shahih-nya, keduanya dari jalur yang sahih -sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafizh-, dari Abu ath-Thufail, bahwa Ibnu al-Kawaa pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib RA, dia berkata, "Dia bukanlah seorang nabi dan bukan pula seorang raja, akan tetapi dia adalah seorang hamba yang saleh, yang mencintai Allah dan mencintai-Nya, yang menasihati Allah dan menasihati-Nya, lalu Allah mengutusnya kepada kaumnya, lalu mereka memukul tanduknya hingga mati, kemudian Allah mengutusnya lagi kepada mereka dan mereka memukulnya, lalu Allah membangkitkannya, maka ia dinamakan Dzulqarnain."

Al-Hafizh berkata, "Dia adalah seorang yang saleh, yang mencintai Allah dan mencintai-Nya, yang menasihati Allah dan menasihati-Nya. Al-Hafizh berkata, "Riwayat bermasalah karena mengatakan: "Dia bukan seorang nabi" tidak sama dengan mengatakan: Allah mengutusnya kepada kaumnya, kecuali jika kebangkitannya diartikan sebagai sesuatu yang lain selain risalah kenabian.”

Sadangkan pendapat paling popular adalah dia salah satu raja yang saleh. Bukhari menyebutkannya sebelum biografi Nabi Ibrahim AS.

Al-Hafizh berkata, "Ini merupakan bantahan terhadap orang-orang yang mengatakan bahwa dia adalah Alexander dari Yunani, karena Alexander hidup pada masa yang berdekatan dengan zaman Nabi Isa, dan jarak antara zaman Ibrahim dan Nabi Isa lebih dari dua ribu tahun.”
 

Kecurigaan orang-orang yang mengatakan bahwa Dzulqarnain adalah Alexander dalah berasal dari Ibnu Jarir yang meriwayatkan dari Ibnu Lahi'ah bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang Zulqarnain: "Dia berasal dari bangsa Romawi dan diangkat menjadi raja, lalu dia pergi ke Mesir dan membangun Iskandariyah.” Dan lain-lain. Jika benar, hal ini akan menghilangkan perselisihan, tetapi lemah. Ini adalah ringkasan dari perkataan al-Hafiz dalam al-Fath. 

No comments: