Sahabat Nabi SAW yang Terlupakan, Abdullah Abi Lahm yang Enggan Memakan Daging Sedikit pun

 Tak banyak informasi seputar Abdullah Abi Lahm. Red: Nashih Nashrullah Ilustrasi Sahabat Nabi

Foto: Pixabay
Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terlupakan adalah Abdullah Abi al-Lahm. Sosoknya jarang dikupas kitab-kitab biografi, hanya sedikit informasi yang membahas tentangnya.

Sumber-sumber yang sedikit mengupasnya tidak memberikan informasi yang signifikan tentang kehidupannya di masa Jahiliyah.

Tetapi yang pasti, dia masih mengalami masa-masa jahiliyah. Dia adalah orang terhormat di kaumnya Bani Ghiffar dan seorang penyair yang terkenal, tetapi sayangnya tidak ada satu pun dari puisinya yang sampai kepada umat sekarang.

Mengenai kehidupannya pada masa Islam, juga tidak diketahui banyak tentangnya. Informasi yang ada dan jelas menyebut bahwa pada awal Isla dia adalah seorang sahabat terkemuka.

Salah satu sahabat senior yang haditsnya diriwayatkan oleh al-Tirmidzi, al-Nisa'i, al-Hakim dan Ahmad, dan diriwayatkan pembantunya, Umair.

Dia termasuk salah seorang yang menyaksikan perang Khaibar bersama Nabi SAW dan beliau juga menyaksikan Perang Hunain. Dia terbunuh sebagai syahid dalam Perang Hunain yang keduanya disaksikan oleh anaknya, Umair, dan beliau tinggal di Shafra, tiga mil dari Madinah.

Mengenai kapan dan bagaimana dia masuk Islam, juga tidak diketahui secara pasti, namun kemungkinan besar dia masuk Islam tidak lama setelah peristiwa hijrah ke Madinah.

Dalil yang menguatkan Abi al-Lahm masuk Islam beberapa waktu setelah Hijrah adalah karena dia hanya menyaksikan Khaibar dan Hunain bersama Nabi SAW.

Khaibar terjadi pada tahun ketujuh Hijrah, dan Hunain pada tahun kedelapan Hijrah, sehingga jika dia termasuk sahabat lama—sebagaimana yang disebutkan oleh sumber-sumber itu—, di manakah ia pada Perang Badar, Uhud, Khandaq, dan lainnya?

 

photo
Sahabat Nabi (Ilustrasi) - (Republika)


Dan jika dia ikut serta dalam perang itu, atau sebagian dari perang itu, mengapa sumber-sumber itu tidak menyebutkannya?

Sementara itu, terkait dengan hadits yang dinukilkan dari Abi al-Lahm hanya satu. Dari pembantunya Umair.

فعن قتيبة بن سعيد حدثنا ليث بن سعد عن خالد بن يزيد عن سعيد بن أبي هلال عن يزيد بن عبدالله عن عمير مولى آبي اللحم عن آبي اللحم أنه: رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم عند أحجار الزيت يستسقي، وهو مقنع بكفيه، يدعو

Dari Qutaibah bin Said, dari Laits bin Saad, dari Khalid bin Yazid, dari Said bin Abi Hilal, dari Yazid bin Abdullah, dari Umair pembantu Abi al-Lahm dari Abi al-Lahm, dia mengisahkan Abi al-Lahm melihat Rasulullah SAW berada di bebatuan kebun (dekat Madinah) melakukan doa minta hujan, dia menengadahkan kedua telapak tangannya, berdoa.” (HR Tirmidzi).

Sementara itu, gelar Abi al-Lahm karena dirinya tidak makan daging sama sekali dan menolaknya, ada yang mengatakan pula dirinya tidak makan apa yang disembelih untuk berhala, dan ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah nama sebuah kabilah dari Bani Laits bin Ghiffar, sehingga dinisbatkan kepada beliau dengan julukan tersebut.

Namun demikian, julukan itu sebab dia tidak makan daging sama sekali, baik di masa Jahiliyah maupun di masa Islam, karena seandainya dia hanya menjauhi apa yang disembelih untuk berhala, niscaya dia tidak dijuluki sebagai penolak daging, karena tidak makan daging bukan berarti tidak menghalangi untuk makan yang lain.

Grafis sahabat Nabi dari kalangan non Arab - (Republika.co.id)

No comments: