Air Mata Rasulullah dan Kaki Ali bin Abi Thalib yang Disembuhkan Mukjizat

Ali menempuh perjalanan panjang untuk mengawal rombongan wanita ke Quba. Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan Penampakan makam di Pemakaman Baqi, Kota Madinah, Sabtu (8/6/2024). Jamaah yang datang ke komplek pemakaman keluarga Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam tersebut diizinkan untuk berziarah dengan cara melintasi dan dilarang untuk berhenti. Di komplek Pemakaman Baqi dikebumikan sejumlah keluarga Rasulullah dan para sahabat. Di antaranya Sayyidah Aisyah, Fatimah, Ali bin Abu Thalib, dan sahabat mulia Utsman bin Affan.
Foto: Karta/Republika
Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah tidak hanya menyimpan kisah perjuangan Nabi, tetapi juga pengorbanan luar biasa dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. Dalam riwayat disebutkan, Ali menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki mengawal rombongan wanita hingga ke Quba. Dari sanalah sebuah peristiwa menakjubkan terjadi, mukjizat kesembuhan melalui tangan Rasulullah SAW.

Di dalam kitab As-Sirah Al-Halabiyah disebutkan, sejak berangkat dari Makkah, Ali bin Abu Thalib selalu berjalan kaki mengawal rombongan wanita yang berada di atas punggung unta. Perjalanan dilakukan pada malam hari dan pada siang harinya mereka berusaha menghilangkan jejak agar tidak diketahui oleh kaum musyrikin Quraisy yang mungkin akan terus mengejar.

HMH Al-Hamid Al-Husaini dalam buku Imamul Muhtadin, menulsi, seperti itulah yang dilakukan Ali bin ABu Thalib besama rombongan selama berhari-hari hingga tiba di Quba (dekat Madinah) bertemu dengan Rasulullah SAW. Ali bin Abu Thalib usai melakukan perjalanan Panjang dari Makkah, kakinya membengkak. 

Melihat kondisi kaki Ali bin Abu Thalib, Rasulullah SAW memeluknya keras-keras sambil menangis melihat kaki Ali bin Abu Thalib sedemikian parah.

Rasulullah SAW kemudian mengusap-usap kaki Ali bin Abu Thalib dengan ludah dan tak lama kemudian sembuh. Sejak itu, berapapun lama dan jauhnya Ali bin Abu Thalib berjalan kaki, ia tidak pernah mengeluh kakinya sakit.

photo
Ali bin Abi Thalib - (dok wiki)
Usdul Ghabah menceritakan peristiwa itu sebagai berikut, "Ketika Rasulullah SAW mendengar Ali bin Abu Thalib tiba di Madinah, beliau menyuruh orang supaya memanggilnya. Orang suruhan beliau itu pulang kembali dan melapor, bahwa Ali bin Abu Thalib tidak dapat berjalan karena kakinya membengkak dan berdarah."

"Akhirnya Rasulullah SAW sendiri yang datang menemui Ali bin Abu Thalib. Beliau memeluknya sambil menangis karena merasa kasihan melihat kaki Ali bin Abu Thalib membengkak dan mengeluarkan darah. Pada saat itu juga Rasulullah SAW meludah pada tapak tangannya kemudian diusap-usapkan pada kaki Ali bin Abu Thalib sambil mohon kepada Allah agar menyembuhkannya. Tidak lama kemudian kaki Ali bin Abu Thalib sembuh, dan sejak itu hingga wafatnya ia tidak pernah mengeluh kakinya sakit, betapa pun lamanya berjalan."

Sumber riwayat lain mengatakan, Rasulullah SAW tiba di Madinah dari Quba bersama-sama Ali bin Abu Thalib, kemudian Abu Ayyub Al-Anshari mempersilakan beliau dan Ali tinggal di rumahnya. Tujuh bulan lamanya Rasulullah SAW bersama Ali tinggal di rumah Abu Ayyub sambil menunggu selesainya pembangunan masjid dan beberapa bilik tempat tinggal di sekitarnya. Beliau membuat beberapa bilik, yang satu khusus untuk tempat tinggal beliau sendiri dan yang lain-lainnya untuk tempat tinggal para istri beliau.

Untuk tempat tinggal Ali, Rasulullah SAW membuat sebuah bilik di sebelah bilik tempat tinggal Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anha. Bilik itulah tempat tinggal Ali bersama Fathimah Az-Zahra setelah nikah.rol

No comments: