Warisan Islam di Kota Tua Bhopal, India
Dilansir The New Indian Express, wilayah ini adalah pusat dinasti Muslim yang dipimpin oleh jenderal Afghanistan, Dost Mohammed Khan. Permata dari pemerintahannya yang berumur 200 tahun itu adalah empat penguasa wanita di tanah itu. Mereka dikenal sebagai Begums of Bhopal.
Selama mereka menjabat, yaitu dari 1817 hingga 1926, mereka membentuk Bhopal menjadi salah satu kota terindah di India. Kota ini pun mengundang pujian dari kaisar Mughal di Delhi.
Para ratu tidak hanya membentuk lanskap danau kota dengan istana, rumah bangsawan, masjid, pasar, dan monumen yang menarik perhatian. Tetapi juga memberikan penyelesaian fasilitas umum yang penting seperti pengairan, kereta api, sistem pos dan kotamadya. Sebagian besar arsitektur tersebut masih ada untuk menunjukkan sentuhan agung dan campuran gaya arsitektur yang luar biasa. Bangunan-bangunannya bertahan dari panas dan debu di Central India.
Chowk adalah jantung dari Kota Tua Bhopal. Bangunannya dengan puncak yang menjulang, siluet cembung dari kubahnya dan dinding pertahanan yang besar. Jalan raya dipenuhi dengan toko-toko dan rumah-rumah tua, dipenuhi oleh orang-orang yang berkendara. Seorang muazin mengumandangkan adzan dari masjid terdekat di kota itu.
Masjid adalah permata Bhopal. Taj-ul-Masajid — dikatakan sebagai tempat ibadah Islam terbesar di India — menempati urutan teratas. Pengaturan kolosal dengan dinding merah muda yang mewah, kubah putih dan menara-menara yang menjulang tinggi memesona. Penguasa perempuan ketiga Bhopal Shah Jehan Begum menugaskan pembangunan masjid tersebut pada akhir abad ke-19. Tetapi konstruksinya dihentikan setelah kematiannya. Pekerjaan itu pun dilanjutkan pada akhir abad ke-20.
Dua masjid lain yang menarik perhatian adalah Masjid Jama, yang terkenal karena kubahnya yang berlapis emas. Juga Masjid Moti, yang secara arsitektur menyerupai Masjid Jama di Delhi. Begums telah meninggalkan jejak arsitektur yang indah di belakangnya.
Terdapat pula masjid yang dianggap sebagai masjid terkecil di dunia. Masjid itu berdiri di atas menara batu yang telah hancur. Duly, masjid itu merupakan bagian dari benteng tua, yang sekarang menjadi rumah sakit modern.
Legenda mengatakan masjid dibangun oleh penguasa awal rezim Khan untuk penjaga benteng. Di situ dia beribadah di saat jam kerja. Untuk masuk ke dalam masjid membutuhkan dua langkah besar dan satu langkah yang relatif lebih kecil. Itulah sebabnya masjid ini secara lokal dikenal sebagai 'Masjid Dua dan Setengah Langkah'. Warisan Islam di sini memiliki tempat baik untuk kesalehan dan kesenangan.
No comments:
Post a Comment