Dahsyatnya Permusuhan Setan Terhadap Manusia dalam Perihal Pakaian

Dahsyatnya Permusuhan Setan Terhadap Manusia dalam Perihal Pakaian
Iblis dan setan akan terus menggunakan kelemahan perempuan sehingga menjerumuskannya kepada bermacam-macam melepaskan pakaian dan akhlak-akhlak yang mulia melalui tipu daya yang terus menerus. Foto ilustrasi/ist
Sesungguhnya tipu daya setan di dalam perihal pakaian sudah lama. Setan menipu manusia dengan tipuan yang besar agar manusia telanjang dari pakaiannya, agar terbuka auratnya dan agar hilang malunya dan juga sikap kesopanannya

Allah Ta'ala telah mengingatkan nikmat pakaian ini dalam firmanNya : 

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿٢٧﴾

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali setan menyelewengkan kalian sebagaimana setan telah mengeluarkan nenek moyang kalian dari surga yang mana setan melepaskan dari keduanya pakaian mereka berdua untuk memperlihatkan aurat mereka berdua. Sesungguhnya setan dan kabilahnya mampu melihat kalian dari arah yang kalian tidak sanggup melihatnya. Sesungguhnya kami jadikan setan sebagai penolong bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27) href="https://kalam.sindonews.com/read/138678/72/kisah-perempuan-penghuni-surga-karena-konsisten-menjaga-auratnya-1597882137">Kisah Perempuan Penghuni Surga Karena Konsisten Menjaga Auratnya

Hal ini menunjukkan bahwasanya permusuhan setan terhadap manusia di dalam perihal pakaian itu dari dulu sampai sekarang. Ustadz Ahmad Zainuddin Lc, dalam kajian muslimahnya yang membahas kitab 'Risalah Penting untuk Muslimah'karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah, kemarin di jaringan kanal dakwah Rodja menjelaskan, di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan dengan keras kepada keturunan Adam bahwa jangan sampai setan berbuat terhadap mereka sebagaimana yang telah dilakukan kepada Adam dan Hawa, nenek moyang mereka. Yaitu denganmemperindah maksiat dan juga membisikkan keinginan untuk mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan juga akhirnya menjerumuskan ke dalam kesalahan.

Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengabarkan kepada anak Adam bahwasanya iblis, setan dan pengikutnya, mereka bisa melihat kalian dari alam yang kalian tidak bisa melihat mereka.

Malik bin Dinar Rahimahullah berkata:

إن عدوا يراك ولا تراه لشديد الخصومة والمؤنة إلا من عصم الله

“Sesungguhnya musuh yang melihatmu tetapi kamu tidak melihatnya, sungguh sangat berat ujiannya kecuali orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. ” (Disebutkan di dalam Kitab Tafsir Ibnu Abi Hatim)

Makna dari perkataan ini adalah bahwa musuh yang bisa melihat kita tetapi kita tidak bisa melihatnya, ini sangat susah untuk bertarungnya, berat untuk melawannya, kecuali orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikh Prod Dr Abdurrazzaq mengatakan, bahwa apabila seorang musuh telah mampu dengan tipu daya yang besar dan tipu daya yang berat dan juga was-was untuk mengeluarkan dua nenek moyang kita dari surga, maka sungguh ia mampu juga untuk menyampaikan beberapa bahaya dan membisikkan dari bisikan-bisikan ini kepada keturunannya, dan itu lebih bisa lagi.

Artinya bahwa Adam dan Hawa saja kalah dan juga tertipu sehingga mengikuti bisikan-bisikan iblis dan setan, maka keturunan Adam lebih utama untuk bisa kalah. Terutama para perempuan, karena lemahnya perempuan dan minimnya pengetahuan dari kebanyakan mereka.

Dengan sindiran yang kuat ini, Allah memperingatkan anak Adam agar benar-benar selalu hati-hati dari tipu daya dan bisikan-bisikan iblis dan setan. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menutup ayat ini dengan firmanNya:

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan para setan penolong untuk orang-orang yang tidak beriman.” Adapun orang-orang yang beriman, maka setan tidak bisa menguasai mereka. Sesungguhnya kekuasaan setan atas orang-orang yang condong kepada iblis dan setan. Dan mereka adalah orang-orang yang melakukan kesyirikan.

Ini menunjukkan bahwasanya salah satu benteng yang paling kuat agar tidak ditipu oleh iblis dan dibisiki oleh iblis dengan bisikan-bisikan yang buruk, yaitu keimanan.

Oleh sebab itulah dengan batasan lemahnya iman seseorang, maka sebesar itu pula sampainya tipu daya setan kepada manusia tersebut. Dan ini adalah langkah-langkah yang perlahan-lahan dilakukan oleh setan bersama manusia untuk menjerumuskannya ke dalam kehinaan, dalam kerendahan, dan dalam kerusakan yang paling besar. Terutama kepada perempuan, yang mana iblis dan setan menggunakan kelemahan dan kekurangan akal serta agama perempuan sehingga menjerumuskan perempuan kepada bermacam-macam melepaskan pakaian dan juga melepaskan akhlak-akhlak yang mulia melalui langkah-langkah yang bermacam-macam dan tipu daya yang terus menerus.

Sampai kepada sebagian perempuan keluar rumah dalam keadaan yang memperlihatkan rambut kepalanya, lehernya, lekukan-lekukan tubuhnya, lengannya, betisnya dan selainnya yang mana mereka telah meanggalkan sifat malunya dan terjerumus ke dalam wabah dan penyakit.

Menurut Syaikh Prod Dr Abdurrazzaq, ketakwaan itu sangat erat kaitannya dengan terlepas diri dari bisikan setan. Semakin dia bertakwa, maka semakin setan tidak sanggup untuk mengganggu. Maka apabila ada seorang manusia -terutama perempuan- terkena tipu daya setan untuk menanggalkan pakaiannya, maka ini tanda bahwa dia telah kurang iman dan takwanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dia berarti telah ditipu oleh setan.

Wallahu A'lam
(wid) Widaningsih

No comments: