Bahasa Apa yang Dipakai Malaikat Bertanya di Alam Kubur?

Ada perbedaan pendapat ulama mengenai bahasa malaikat di alam kubur. Red: Hasanul Rizqa
Ilustrasi kuburan. Malaikat akan menanyakan perkara-perkara keimanan dan keislaman kepada mayit di alam kubur.
Foto: Wikipedia
Ilustrasi kuburan. Malaikat akan menanyakan perkara-perkara keimanan dan keislaman kepada mayit di alam kubur.
Ketika kelak seseorang meninggal dunia dan hidup di alam barzakh, maka mereka akan menghadapi pertanyaan dua malaikat yaitu Munkar dan Nakir yang akan menanyakan sejumlah hal.

Pertanyaan tersebut sebagaimana tertuang dalam hadis Rasulullah SAW yang cukup panjang dari al-Barra’ bin ‘Azib yang dinukilkan Abu Dawud dan Ahmad. Di antara pertanyaan tersebut adalah siapakah Tuhannya? Apakah agamanya? Dan siapakah nabinya? Dan apa kitab sucinya?

Yang lantas menjadi pertanyaan adalah, bahasa apakah yang akan digunakan kedua malaikat untuk bertanya kepada para ahli kubur kelak?

Dilansir dari Pusat Data Republika, KH Ma’ruf Khozin menjelaskan bahwa dalil-dalil yang secara pasti menegaskan hal ini belumlah ditemukan. Alhasil, para ulama berbeda pendapat mengenai bahasa malaikat di alam kubur.

Umumnya, lanjut dia, pendapat-pendapat yang ada bercabang menjadi tiga. Ada yang mengatakan bahwa malaikat akan memakai bahasa Suryani (Suriah kuno), yakni bahasa yang dituturkan Nabi Ibrahim AS. Sang Khalilullah merupakan bapak para nabi dan juga menurunkan Rasulullah SAW, yakni melalui putranya--Ismail AS.

Ada pula ulama yang menyatakan, kelak malaikat di alam barzakh akan berbahasa Arab. Inilah bahasa Alquran, dan juga bahasa yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah Islam.

Adapun pendapat yang terakhir menyebutkan, bahasa yang dipakai malaikat di alam kubur ialah sesuai dengan bahasa manusia (mayit) yang didatanginya.

Selengkapnya, menurut Kiai Ma'ruf Khozin, berikut penjelasan dari Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi.

ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺷﻴﺦ اﻹﺳﻼﻡ ﻋﻠﻢ اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺒﻠﻘﻴﻨﻲ ﺃﻥ اﻟﻤﻴﺖ ﻳﺠﻴﺐ اﻟﺴﺆاﻝ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﺮ ﺑﺎﻟﺴﺮﻳﺎﻧﻴﺔ ﻭﻟﻢ ﺃﻗﻒ ﻟﺬﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﺴﺘﻨﺪ ﻭﺳﺌﻞ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﺇﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﻘﺎﻝ ﻇﺎﻫﺮ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻧﻪ ﺑﺎﻟﻌﺮﺑﻲ ﻗﺎﻝ ﻭﻳﺤﺘﻤﻞ ﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺧﻄﺎﺏ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ ﺑﻠﺴﺎﻧﻪ

“Dalam kitab Fatawa Guru kami, Al Bulqini, dijelaskan bahwa mayit akan menjawab pertanyaan di alam kubur dengan bahasa Suryani. Tapi saya tidak menemukan dalilnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar ditanya soal itu dan menjawab bahwa zahir hadis adalah dengan bahasa Arab. Boleh jadi pertanyaan-jawaban itu sesuai dengan bahasanya mayit (Syarh As-Shudur, 147).”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perbanyaklah ingat kematian karena itu dapat menyucikan dosa dan membentuk sikap zuhud di dunia.”

Menurut ajaran Islam, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang lain. Sebab, masih ada kejadian sesudah nyawa lepas dari badan.

Karena itu, perjalanan seorang manusia tidaklah “pendek” seperti usianya di dunia yang fana ini. Ia akan menjalani kehidupan di alam barzakh serta akhirat.

Mengutip Abu Darda, kematian yang menimpa diri seorang Mukmin bertujuan baik. Itu berdasarkan firman Allah, surah Ali Imran ayat 198, yang artinya, “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik lagi bagi orang-orang yang berbakti.”

Orang yang beriman meyakini dengan sepenuh hati, Allah selalu tunai dalam berjanji.

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu’.” (QS Fussilat: 30).rol

No comments: