Rasulullah SAW sangat menyayangi Usamah bin Zaid RA.
Red: Muhammad Hafil
Foto: Mgrol120
Rasulullah SAW sangat menyayangi Usamah bin Zaid RA. Dia adalah putra dari Zaid bin Haritsah RA.
Banyak kisah-kisah yang menunjukkan kasih sayang Nabi kepada Usamah. Suatu ketika, Usamah saat masih kecil pernah mengalami peristiwa kepalanya terhantuk pintu dan menyebabkan keningnya berdarah.
Maka, Rasulullah SAW menyuruh istrinya, yaitu Aisyah Rha untuk membersihkan darah dari luka Usamah. Namun, Aisyah taj sanggup menghentikan pendarahannya.
Maka, pekerjaan ini diambil oleh Rasulullah. Baginda Nabi kemudian menghisap darah Usamah hingga berhenti pendarahannya.
Setelah itu, Nabi membujuk Usamah dengan kata-kata manis dan menenangkan. Atas hal itu maka Usamah kembali tenang.
Usamah bin Zaid tumbuh dalam lingkungan yang dekat dengan baginda Nabi. Beliau menyayangi Usamah sebagaimana menyayangi cucu-cucunya, Hasan dan Husain. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi pernah mendudukkan Hasan di atas paha kanannya dan Usamah di atas paha kirinya, kemudian beliau berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah mereka."
Di lain waktu, saat Usamah sudah beranjak dewasa, dia pernah diberikan pakaian mahal oleh Nabi. Hal ini bermula ketika Nabi dihadiahi oleh seorang pemimpin Quraisy yang masih musyrik.
Maka Nabi enggan menerimanya. Namun baginda kemudian membeli pakaian itu. Nabi memakainya satu kali saat hari Jumat. Kemhdian, pakaian itu diberikan kepada Usamah.
Kasih sayang Nabi kepada Usamah juga disaksikan oleh sahabat lain. Suatu ketika, Abdullah bin Umar protes kepada bapaknya yaitu Umar bin Khattab.
Dia protes karena dalam pembagian suatu hal, Umar melebihkan Usamah ketimbang anaknya sendiri.
Grafis sahabat Nabi dari kalangan non Arab - (Republika)
Kata Abdullah bin Umar, "Wahai bapak! Bapak menjatahkan untuk Usamah empat ribu, sedangkan saya hanya tiga ribu. Padahal jasa bapaknya (Zaid bin Haritsah) tidak lebih banyak dari jasa bapak sendiri (Umar bin Khattab). Begitu pula pribadi Usamah, agaknya tidak ada keistimewaannya dari pada saya."
Umar bin Khattab yang saat itu sudah menjadi khalifah menjawab, "Wah jauh..!! Jauh sekali. Bapaknya (Zaid bin Haritsah) lebih disayangi Rasulullah dari pada bapak kamu. Dan pribadi Usamah lebih disayangi Rasulullah dari pada kamu!"
Mendengar jawaban Umar, Abdullah ikhlas. Dia rela jatahnya kurang dari pada Usamah.
Sumber:
Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah SAW/DR Abdurrahman Rafat Basya/UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Infografis sejarah Perang Badar - (Republika)
No comments:
Post a Comment