Ayat-ayat Al Quran Tentang Si Pendusta alias Nabi Palsu

Ayat-ayat Al Quran Tentang...
Umumnya ayat Al Quran menyebut nabi-nabi pasu sebagai orang-orang yang mengada-adakan kebohongan atas nama Allah SWT. Foto ilustrasi/ist
Dalam ayat-ayat Al-Qur'an , orang yang mengaku sebagai nabi palsu atau pendusta besar dijelaskan dalam beberapa surat. Umumnya ayat Al Quran menyebut mereka sebagai orang-orang yang mengada-adakan kebohongan atas nama Allah.

Dalam Islam, Nabi Muhammad adalah nabi terakhir (penutup para nabi) secara tersirat mengklasifikasikan siapa pun yang mengaku nabi setelahnya sebagai pendusta. Pendusta ini memulai pengakuannya dengan sedikit demi sedikit. Mula-mula dia mengaku mendapatkan ilham, lalu mengaku sebagai mujaddid (pembaharu agama), lalu mengaku serupa dengan nabi Isa, lalu mengaku sebagai nabi Isa yang dijanjikan akan turun di akhir zaman .

Pembohong – pembohong itu akan senantiasa muncul satu persatu hingga muncul yang terakhir, yang buta sebelah matanya, Dajjal.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘anhu pada waktu khutbahnya pada waktu terjadi gerhana matahari yang terjadi pada zamannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ ثَلَاثُونَ كَذَّابًا آخِرُهُمُ الْأَعْوَرُ الدَّجَّالُ


Demi Allah, tidak akan datang kiamat sehingga muncul tigapuluh orang pembohong besar, dan yang terakhir dari mereka adalah (dajjal) yang buta sebelah matanya, sang pembohong besar.” [HR. Ahmad, dari Samurah bin Jundub]

Ayat-ayat Al Quran Tentang Nabi Palsu/Pendusta
Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang relevan mengenai si pendusta atau nabi palsu:

1. Surat An-Nahl Ayat 105

إِنَّمَا يَفْتَرِى ٱلْكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ


"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."* (QS. An-Nahl [16]: 105)

Ayat ini menegaskan bahwa dusta terbesar adalah mengklaim sesuatu berasal dari Allah padahal bukan, dan perbuatan ini adalah ciri orang yang tidak beriman.

2. Surat Al-Baqarah Ayat 79

Ayat ini mencela orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mengatakan bahwa itu dari Allah untuk mendapatkan keuntungan duniawi:

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ ٱلْكِتَٰبَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ لِيَشْتَرُوا۟ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ


"Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri, kemudian berkata, 'Ini dari Allah (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah.' Maka celakalah mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka, dan celakalah mereka akibat apa yang mereka perbuat."* (QS. Al-Baqarah [2]: 79)

3. Surat Al-A'raf Ayat 37

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُم مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَالُوٓا۟ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ قَالُوا۟ ضَلُّوا۟ عَنَّا وَشَهِدُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ كَٰفِرِينَ


"Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sungguh, orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung......" (QS. Al-A'raf [7]: 37)

Ayat ini berbicara tentang siapa yang lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya

4. Surat Al-Mu’minun Ayat 44

ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَا ۖ كُلَّ مَا جَآءَ أُمَّةً رَّسُولُهَا كَذَّبُوهُ ۚ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُم بَعْضًا وَجَعَلْنَٰهُمْ أَحَادِيثَ ۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ

"Kemudian Kami mengutus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya; maka Kami iringkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan), dan Kami jadikan mereka cerita-cerita (peringatan bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman."* (QS. Al-Mu’minun [23]: 44)

Dalam konteks nabi palsu, ayat ini menunjukkan hukuman bagi mereka yang menolak kebenaran dan mengajarkan kebohongan.

Secara umum, Al-Qur'an mengutuk keras perbuatan berdusta, terutama yang berkaitan dengan klaim kenabian palsu, dan mengancam para pelakunya dengan azab yang pedih. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengingatkan bahwa akan muncul banyak pendusta yang mengaku nabi di akhir zaman.
(wid)
Widaningsih

No comments: